Tampilkan postingan dengan label On Work. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label On Work. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 April 2015

Kedatangan Tamu Spesial


Orang jaman dulu bilang, "Banyak tamu banyak rejeki", is it true? :)

Akhir-akhir ini, khususnya bulan Maret, radio tempat saya bekerja kedatangan tamu-tamu spesial. Selain tamu-tamu narasumber talkshow seperti para pakar dan lainnya, di bulan ini kami juga kedatangan beberapa artis. Siapakah mereka?

Christine Hakim

Siapa yang tidak kenal Christine Hakim?! Beliau adalah aktris senior dan tekemuka di Indonesia. Anda yang pernah menyaksikan film-filmnya, pasti akan setuju kalau aktingnya sangat bagus. Tidak heran, kalau Christine Hakim mendapatkan berbagai pujian dan beberapa kali mendapatkan penghargaan Piala Citra.

Ibu Christine Hakim yang masih penuh semangat

Christine Hakim datang ke radio METRO FeMale dalam rangka promosi film terbarunya "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" yang tayang mulai 09 April 2015. Sebenarnya, beliau datang ke Surabaya juga bersama Reza Rahardian yang dalam film tersebut berperan sebagai Tjokroaminoto. Namun sayang, mungkin karena pada tanggal itu (05 Maret) ia sedang berulang tahun, jadi Reza tidak bisa berlama-lama di Surabaya. Setelah prescon dan Kongres Pemuda, ia harus segera kembali ke Jakarta. Akhirnya, yang bisa mampir ke radio METRO FeMale adalah ibu Christine Hakim, Dewi Umaya (produser film), dan para tim promosi.

Mbak Dewi Umaya (produser film) & Ibu Christine Hakim
Bagaimana rasanya bisa berhasil mengundang ibu Christine Hakim? Jangan ditanya! Rasanya tentu saja hati ini melambung tinggi ke 7 angkasa, hehe. Tidak pernah menyangka bisa bertemu beliau bahkan mengundangnya untuk mampir di radio tempat saya bekerja. 


Delon Thamrin

Tiga hari kemudian, kami kedatangan penyanyi yang memenangkan kompetisi Indonesian Idol yang pertama. Ini adalah kedatangan kedua Delon ke radio METRO FeMale, setelah sebelumnya pernah datang pada tahun 2012 yang lalu. Dan untuk kunjungan kali ini adalah dalam rangka promosi single, "Untuk Apa". Penasaran seperti apa single terbaru Delon ini? Silahkan dicek di Youtube Delon - Untuk Apa

Kunjungan Delon yang pertama (2012)


Delon masih ramah, asyik, dan menyenangkan seperti dulu, meskipun sedikit ada perubahan pada penampilannya. Lebih fresh menurut saya :)

Kunjungan Delon yang ke 2 (2015)
Senang deh bisa ketemu lagi dengannya. Dan, ssstttt... saya kasih bocoran, beberapa bulan dari sekarang dia akan berkunjung lagi ke radio kami dalam rangka promo album terbarunya. Jadi stay tune terus ya di 88,5 METRO FeMale.


Delon, don't forget your promise to bring me chicken wing & lontong cap gomeh. Seriously I'm waiting for that :D

Nicky Tirta

Keesokan harinya, giliran Nicky Tirta yang bertamu ke radio METRO FeMale. Para pecinta sinetron & FTV pasti sudah sangat tidak asing dengan artis berwajah imut ini. Setelah bertemu dengannya untuk yang pertama kali, ternyata Nicky bukan hanya berwajah imut tapi juga berhati lembut, manis banget. He's so low profile too, sangat nggak ngartis. Percaya, deh! :)

Nicky mampir ke radio METRO dalam rangka promo single terbarunya yang berduet dengan Rini Mentari, "Cinta Harus Dijaga". Sebagai host talkshow saat itu, saya menangkap, single yang diciptakan oleh Alam Urbach ini sepertinya bukan single yang dikhususkan untuk komersil. Kata Nicky, "untuk hobi saja, just for fun". Kalau mau dengerin singlenya nggak akan ditemukan di toko CD, tapi bisa dengerin di radio dan bisa  di-download di situs-situs download di internet.  Di youtube juga sudah ada videonya, lho. Nicky Tirta feat. Rini Mentari - Cinta Harus Dijaga


Itulah ketiga tamu yang hadir di radio tempat saya bekerja. Senangnya, bulan Maret ini kedatangan tamu-tamu istimewa. Sukses selalu untuk tamu-tamu yang sudah hadir, Ibu Christine Hakim, mbak Dewi Umaya dan kru promosi, Delon Thamrin & Nicky Tirta. Semoga saja bisa kembali lagi dan kami juga menunggu tamu-tamu lainnya untuk datang ke radio METRO FeMale :)

Kamis, 26 Maret 2015

Kesibukan di Bulan Penuh Cinta

Holaaa, senangnya bisa nulis lagi.... Ehem kayaknya ini blog debunya dah numpuk dan penuh jaring laba2. Hampir dua bulan oeeiiiiy nggak nulis blog ;D

Alasannya, buanyak. Yang pertama sibuk dengan kerjaan, yang kedua setelah sibuk dengan kerjaan karena merasa capek dan jenuh akhirnya banyak nonton baik film barat maupun drama korea, yang ketiga setelah puas banyak nonton film & drama korea kembali mau nulis blog tapi kok ya writer's blog. Pikiran mampet pet, mau dipaksa nulis tambah semrawut. Akhirnya, saya diamkan saja. Nggak perlu dipaksain, saya ajak santai pikiran ini. Santai disini kategorinya adalah berdiam diri di kamar, tiduran memeluk guling sambil merenung (uhuk!!!), banyak-banyak ibadah dan berkomunikasi dengan Nya agar pikiran yang semrawut bisa jernih, bantuin nyokap di dapur dan ngobrol-ngobrol santai, main-main sama keponakan dan juga membaca bacaan ringan untuk merangsang kosakata di kepala. Beruntung, akhirnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan ringan ini lumayan bisa mengembalikan otak saya yang mungkin sudah tegang karena kesibukan sebelumnya ;)

Memangnya apakah sesibuk itu? Hmmm, jawabannya... iya. Sibuk apa siih jeung? Ya, sibuk kerja... seperti siaran, presscon, marketing, bikin program, nyari sponsor, ngurusin ini itu, kesana-kemari, kadang lembur siaran juga untuk menggantikan teman yang ijin dan satu lagi saya punya proyek kerjaan baru yang tidak berhubungan dengan radio (ssstttt, ini masih misi rahasia, hihihi) :D

Tapi meskipun sesibuk itu, saya masih selalu bersyukur. Rasa capek terbayar dengan lancarnya kerjaan. Ditambah lagi dengan melihat banyak senyum & rasa puas dari orang lain, misalnya saja pas perayaan Hari Valentine kemarin.

Valentine Day Program

Memeriahkan hari kasih sayang, kami radio METRO FeMale 88,5 Fm mengadakan program "Love Song & the Story Behind", program ini mengajak pendengar dengan ikutan gabung via sms untuk menceritakan secara singkat kenangan dibalik Love Song favorit mereka. Mengapa Love Song? Karena jelas kami adalah radio yang memutar lagu, apalagi kekuatan paling utama radio METRO FeMale memang di lagu-lagu love song :)

Berbagai cerita seru, menarik bahkan sampai mengharukan kami terima dari para pendengar yang gabung di acara itu. Ada yang happy ending tapi juga ada yang sad ending :'( Dan sebagai apresiasi karena sudah berbagi pengalaman kami memberikan parcel valentine untuk pendengar yang beruntung. Seperti apa parcelnya? Yuk diintip ;)

Parcel Valentine
Bingkisan ini bikin sendiri looh. Guru kepenyiaran saya pernah bilang, "orang radio itu orang kreatif, bikin apapun bisa", berbekal ingatan akan kalimat itulah akhirnya saya nekad mau bikin parcel sendiri, hehehe. Apalagi saat sudah survey sana-sini nggak pernah nemu parcel yang cocok, baik model dan isinya. Karena itulah, saya memutuskan untuk belanja sendiri baik isi dan kemasannya. Saya & kru akhirnya berkeliling dari satu super market ke super market yang lain.  Dan kemudian mengemasnya dengan cantik :)

Sebelum dikemas menjadi parcel.




Beberapa pemenangnya untuk acara ini adalah:
Ke 6 pemenang yang beruntung
Beberapa pemenang yang sudah mengambil hadiah.
Oh iya, seperti foto yang diatas, para pemenang bukan hanya mendapatkan parcel tapi juga voucher dari sponsor yaitu Bakso Pak Djo Petra Manyar yang ada di Galaxy Mall & Ranch Market Basuki Rahmad dan juga voucher dari Estine Clinic, Jl. Raya Mulyosari 316, Surabaya.

Selesai sudah program Valentine di radio, aktivitas selanjutnya menghubungi para sponshorship untuk say hi again, say thanks, dan mampir-mampir ke tempat mereka untuk main-main dan ngasih bukti siar & sebagainya. Baru deh setelah itu semua beres bisa istirahat total dan nyempetin diri untuk pergi ke Dapur Desa untuk beli coklat. Ini kan bukan hanya bulan kasih sayang, tapi juga bulan penuh coklat, hihihi.


Praline & Slice Cake Dapur Coklat
Coklat ini dikasih pacar saya. Memang siih saya yang beli, tapi dia yang transfer budget untuk beli coklat ini, hehe. Yah, beginilah gaya valentine LDR ;D

Yuuuhuu, enaknya bisa istirahat total sambil makan coklat :D Tapi nggak boleh lama-lama, karena beberapa hari kemudian sudah harus siap dengan kesibukan baru. Radio METRO FeMale kedatangan tamu-tamu istimewa. Siapakah mereka? Klik disini ;)

Minggu, 23 November 2014

Talkshow "Konservasi untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat" di Hotel JW Marriott Surabaya


Kalau kita suka mengikuti berita, pasti sudah sangat tidak asing lagi dengan ibu Menteri Perikanan & Kelautan, Susi Pudjiastuti. Semenjak dilantik menjadi menteri, berita bu Susi seliweran dimana-mana. Awal-awal sih, yang dibahas karena gayanya yang nyentrik, namun belakangan beritanya semakin heboh dengan gebrakan-gebrakan yang beliau lakukan dalam hal melindungi perikanan dan kelautan Indonesia.


Saya yang dari awal ngefans sama beliau selalu mengikuti beritanya dari media online. Dari komentar-komentar yang saya baca, banyak juga masyarakat Indonesia yang ngefans sama beliau. Nggak peduli lagi dengan gayanya yang nyentrik, yang penting punya prestasi, jujur, berani dan mau bekerja. Kecuali untuk mereka yang sukanya nyinyir tingkat langit, karena fokus komentarnya bukan ke prestasi melainkan, "eh, dia kan kawin berkali-kali", "eh, dia kan perokok", "eh, dia kan punya tato", "eh, dia kan suka mabuk". Ya elah, ini komentar orang nganggur banget sih, hihihi.


Padahal, kita harus berterima kasih banyak pada bu Susi. Memang, kita masih akan memantau hasil kerja beliau, mengingat bahkan ini belum satu tahun beliau memegang jabatan menteri. Tapi, dari gebrakan yang dibuat dan peran media yang selalu meliput, kita harus berterima kasih, karena itu semua telah membuat kita, masyarakat Indonesia, lebih tau mengenai masalah perikanan & kelautan. Iya kan?! Sebelum ibu Susi menjabat, apakah banyak masyarakat yang concern dengan berita perikanan & kelautan Indonesia? Apakah banyak masyarakat Indonesia yang tau kalau ikan-ikan kita sering dicuri oleh negara asing? Apakah kita tau kalau kapal-kapal yang bertugas menjaga perairan Indonesia banyak yang tidak berfungsi? Pengetahuan seperti ini tentu sangat bermanfaat bagi kita rakyat Indonesia. Kita jadi lebih mengerti, apa permasalahan yang dihadapi oleh negara kita.


Berbicara tentang pengetahuan, terutama pengetahuan seputar perikanan & kelautan, akhir-akhir ini saya belajar lebih banyak mengenai itu semua. Ini karena saya mendapat kesempatan untuk menjadi MC dalam acara "Peluncuran Situs Web SIG Konservasi Perairan Laut" dan diskusi "Konservasi untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat". Bersama Putri Pariwisata Indonesia, Nabila Sabrina, kami membawakan talkshow yang masuk dalam rangkaian acara Konfrensi Nasional (Konas) yang diadakan di hotel JW Marriott, Surabaya. Dalam Konfrensi Nasional ini juga ada kegiatan pameran, seminar, mini simposium dan lain sebagainya.



Kanan: Dina Diana (saya), kiri: Nabila Sabrina (Putri Pariwisata Indonesia)

Sungguh beda, gaya berdiri seorang Putri Indonesia dengan yang bukan, hihihi.



Talkshow yang berlangsung pada Jum'at, 21 November 2014, itu dihadiri oleh 5 narasumber. Yaitu Ir. Agus Dermawan, M.Si (Direktur KKJI), Dr. Yatna Supriyatna (Dosen UI), Ahman (Kepala UPTD, Pengelola Kawasan Taman Pesisir Penyu Pangumbahan), Eliaser Yentji Sunur, ST (Bupati Lembata), dan Condo Subagyo (Pengusaha Terumbu Karang Jawa Tengah & Dive Operator, Komodo. Praktisi & penerima manfaat Kawasan Konservasi).


Acara dibuka dengan Laporan Penyelenggara Side Event "Konservasi untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat" oleh ibu Dr. Ahsanal Kasasiah (Kasubdit Jejaring, Data & Informasi Konservasi). Kemudian, lanjut sambutan & launching situs web Konservasi Kawasan & Jenis Ikan berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis) oleh Prof. Dr. Amran Razak (Staf Ahli Mentri Kelautan & Perikanan). Dan setelah itu barulah diskusi berjalan bersama kelima narasumber yang sudah hadir di panggung. 



Acara ini salah satunya dilatar belakangi oleh pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP)/ Kawasan Konservasi Pesisir & Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) di bawah Kementrian Kelautan dan Perikanan yang tidak saja berbicara tentang perlindungan dan pelestarian, tapi juga menekankan pentingnya pemanfaatan kawasan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan yang dimaksud ini adalah pemanfaatan perikanan tangkap dan budidaya, pemanfaatan wisata, pemanfaatan penelitian & pengembangan dan kegiatan ekonomi lainnya yang menunjang konservasi.


Cukup menarik acara ini, bagi saya yang awam jadi lebih tau apa saja yang terjadi pada perikanan dan perairan di negara kita. Adanya usaha konservasi dari pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat disekitarnya, pemaparan hasil riset tentang perikanan dan kelautan yang dilakukan perguruan tinggi, keberhasilan pengelola dalam budidaya penyu, keberhasilan pengusaha terumbu karang, juga uraian lengkap tentang Lembata. Saya baru tau loh, kalau di Lembata (Nusa Tenggara Timur) itu ada tradisi perburuan ikan paus. Memang ini berlawanan dengan perjuangan pecinta lingkungan untuk melindungi hewan yang terancam punah, tapi bagaimana lagi yah, ini tradisi dari nenek moyang. Susah juga sih.



Diskusi dalam talkshow ini berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Antusiasme dari penonton juga bagus, terbukti dari mereka yang berebut untuk mendapat kesempatan bertanya. Tapi sayangnya, nggak semuanya bisa ditampung karena waktu yang memang tidak panjang. Sebelum talkshow berakhir, plakat penghargaan dibagikan kepada narasumber yang sudah hadir. Dan acara pun ditutup dengan makan siang bersama.


Semoga saja rangkaian kegiatan ini bisa mengedukasi masyarakat terkait dan masyarakat umum untuk menyadari betapa pentingnya kita menjaga perairan dan komponennya. Karena seperti yang kita tau bersama, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Ini harusnya tidak hanya membuat kita bangga, tapi juga mau mempelajari, mengawasi, menjaga dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kalau bukan kita, lantas siapa lagi?! 


*****


Ah, saya hampir lupa. Dua hari sebelum talkshow berlangsung, saya sempat ketemu dengan ibu Susi di pameran, masih dalam rangka acara Konas di hotel JW Marriott. Senang sekali akhirnya bisa berhasil mendapatkan fotonnya. Padahal, wartawannya "sadis-sadis", dorong sana dorong sini, saking banyaknya. Next harapan saya bisa selfie bareng sama beliau, kalau bisa sekalian diajak naik pesawatnya, hehe.



Jumat, 07 November 2014

Man Jadda Wajada


Sudah taukah arti dari kalimat diatas? Kalimat yang artinya "Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil" ini jadi sangat populer di Indonesia setelah ada film "Negeri 5 Menara". Film yang lumayan populer di tahun 2012. Diangkat dari novel best seller karangan Ahmad Fuadi film ini menceritakan kehidupan santri di pondok Gontor.

Jujur, saya belum pernah menyaksikan film ini. Baik itu di bioskop, dvd, atau di televisi (apakah sudah pernah tayang di tv?). Pikir saya, film ini pasti modelnya mirip sama film laskar pelangi, yang berkisah tentang beberapa anak dengan keterbatasan masing-masing tapi dengan kegigihan akhirnya mereka bisa sukses ketika besar. Ah, basilah. Bosan, pikir saya.

Meskipun dari awal nggak cukup tertarik dengan film ini, sebagai produser acara film di radio tempat saya bekerja, saya berkesempatan untuk bertemu dengan para pemain film "Negeri 5 Menara". Dalam kesempatan itu, saya bertemu dengan Gazza, pemain utama yang berperan sebagai Alif, dan David Chalik, sebagai ayah Alif. Tidak seperti biasanya yang proses wawancara dilakukan live di studio radio kami, kali ini karena padatnya schedule mereka, akhirnya saya lah yang datang ke tempat mereka. Waktu itu mereka sedang ada acara di City of Tommorrow, Surabaya. Ketika datang disana, ternyata juga tidak banyak media yang datang. Dan memang, yang diundang oleh panitia hanya saya dan satu lagi dari media cetak. Alasannya, seperti yang saya sebut tadi, karena schedule yang padat. Mereka tidak berlama-lama di Surabaya, datang untuk beberapa jam dan langsung pergi ke kota lainnya.


Setelah bertemu dengan para pemain film "Negeri 5 Menara", mewawancara mereka, membuat sinopsis, mengemas informasi yang saya dapat semenarik mungkin, dan menayangkan di radio, tetap saya masih nggak tertarik untuk menonton film ini. Bukan hanya filmnya, novel yang diangkat dari film ini pun tidak saya baca, meskipun saya punya. Alasannya, seperti yang sudah saya jelaskan diawal, ceritanya pasti basi. 

Namun belakangan ini (setelah 2 tahun berlalu), ketika saya kehabisan stok buku baru dan belum berencana belanja buku, akhirnya saya pasrah mulai membuka novel ini. Lembar perlembar saya "lahap" cerita dalam novel ini, dan ternyata tidak seperti yang saya bayangkan, novel ini tidak membosankan. Semakin ke bagian tengah cerita, novel ini sangat menarik. Detil peristiwa yang menunjukkan kegigihan para santri dalam bertahan, berjuang dan menghadapi masalah selama di pondok Gontor diceritakan dengan sangat apik. Membaca buku ini, membuat para pembaca tersihir untuk ikut punya semangat juang yang tinggi seperti yang dilakukan para sahibul menara, sebutan untuk Alif dan ke 5 lima temannya. 

Dari membaca buku inilah, akhirnya saya bukan hanya tau arti kalimat "Man Jadda Wajada" tapi sangat memahami maknanya. "Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil", memang terdengar klise. Tapi cobalah luangkan waktu untuk membaca buku ini, kalimat ini bisa menyihir kita apa makna dari bersungguh-sungguh. 

Bersungguh-sungguhlah, 
berbuat lebihlah,
berdoa lebihlah, 
untuk kehidupan yang sukses dan lebih baik. 

Man jadda wajada.

Minggu, 16 Maret 2014

Pelatihan Jurnalis VOA

Sore di hari Jum'at tepatnya tanggal 21 Februari 2014, ada satu misscall dari atasan. Wah ada hal penting apa nih, pikir saya. Langsung seketika saya telepon balik beliau. Saat menelpon, begitu hebohnya saya ketika mendengar ada undangan untuk pelatihan jurnalis yang diadakan oleh US Consulate General (konjen AS) & VOA (Voice of America). Senang banget. Sudah terbayang di kepala akan bertemu dengan orang-orang hebat dari VOA (syukur-syukur kalau sekalian diajak ke US buat siaran di VOA, hihihi). Celingak-celinguk kanan kiri, semoga nggak dibaca ama bos ;p

Pelatihan jurnalis ini digelar di 3 kota di Indonesia, yaitu Padang, Surabaya & Malang. Di Surabaya sendiri diadakan pada 06-07 Maret 2014, bertempat di konjen AS, Jalan Citra Raya Niaga No. 2, Surabaya. Tempatnya lumayan jauh dari rumah saya, sempet pake acara nyasar pulak karena baru pertama kali datang ke tempat ini. Tapi untunglah, berkat bantuan security yang ada di jalan Citraland, nggak lama kemudian sampe di tempat tujuan dengan selamat dan ON TIME. Ini yang perlu dicatat, jarang-jarang saya bisa on time, apalagi ini pake acara nyasar pula. Hehehe. Ketauan deh bad habbit nya ;P

Sampai di konjen AS, kami para peserta yang datang langsung registrasi. Peserta yang sudah registrasi akan dibawa masuk, namun sebelumnya harus diperiksa dulu. Baru tau loh, ternyata seketat itu kalau mau masuk Konjen AS. Gadget harus dimatikan dan nggak boleh dibawa masuk kedalam, kecuali kamera dan laptop. Kamera pun masih harus dites, bener nggak tuh fungsinya sebagai kamera. Untuk laptop, wifi nya harus di nonaktifkan. Waktu itu, dari rumah, selain bawa hape, saya juga bawa ipad mini. Meskipun sudah meyakinkan bagian security kalau ipad mini ini adalah laptop dalam versi lain yang lebih mungil, lebih praktis, tetep aja nggak diijinkan untuk dibawa masuk. Hiks. Agak galau juga nggak boleh bawa gadget satu pun, secara pelatihan ini dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Dua hari lagi!

Hmmmm, sebenarnya saya nggak ikut dua hari sih. Memang secara prosedur, jalannya acara dua hari. Tapi di hari pertama, saya dan ada beberapa teman dari media lain tidak diijinkan masuk. Alasannya beda-beda, ada yang telat konfirmasi undangan (seperti saya), dan ada juga yang karena pas konfirmasi ke pihak konjen AS tidak menggunakan nama asli sesuai KTP. Yah, namanya juga orang media, kadang nama kita diubah-ubah, istilah bekennya nama artis lah, hehehe. Jadinya, karena tidak diijinkan masuk ya saya pulang deh. Padahal udah jauh-jauh, berangkat pagi-pagi, nyasar pula. Hiks.

Tapi... ada kabar baiknya, para peserta yang hari pertama tidak diijinkan masuk, di hari kedua boleh mengikuti pelatihan ini. Horrreeee. Keesokan harinya saya datang lagi ke konjen AS. Dengan segala prosedur pemeriksaan, akhirnya bisa masuk ke dalam kelas. Ini pertama kalinya saya mengunjungi konjen AS. Tempatnya luas (itu pasti), setiap pintu masuk selalu ada security nya (tapi model securitynya bukan seperti security biasa), dan setiap pintunya kalau di buka dan dorong lha kok berat banget yah, lumayan bisa mengurangi kalori tubuh secara drastis nih (lebay, hehe). Membayangkan kalau saya kerja disana, bisa-bisa langsing dalam sekejap :D

Masuk di dalam kelas, sudah ada beberapa teman media lain, ada yang dari radio SS, Trijaya, Colors, She, Kompas tv, Jtv dan masih banyak lagi (oh iya, bagi yang mungkin belum tau, saya sendiri dari radio METRO FeMale 88,5 Fm). Back to the Class, sepertinya di hari kedua ini saya terlambat sedikit. Si pengajar sudah mulai menjelaskan beberapa materi. Sebagai pembicara dalam pelatihan ini adalah Inna Dubinsky dari BBG Office of Development & International Media Training. Karena beliau orang bule, tentu saja bahasa pengantar yang dipakai adalah bahasa Inggris. Dan bagi yang kurang begitu mengerti bahasa Inggris, nggak mudeng dengan penjelasan ibu Inna Dubinsky, tenang aja sudah ada penerjemahnya di dalam kelas, yang belakangan baru saya tau kalau mbak penerjemah ini adalah si Mbak Marintan. Ampuun, akhirnya setelah sekian lama hanya "ketemu" via email, sekarang ketemu beneran secara face to face. Mbak Marintan ini adalah Country Respresentative Indonesia dari US International Broadcasting Bureau. Happy banget bisa ketemu langsung sama mbak Marintan. Saat kelas break, kami ngobrol banyak tentang program radio, termasuk program-program menarik dari VOA yang bisa digunakan oleh radio afiliasi.

Inna Dubinsky, Andrew M. Veveiros, Frans Padak Demon

Selain ibu Inna Dubinsky dan mbak Marintan, ada satu lagi pengajar yang bikin saya terpukau dengan pengalaman-pengalamannya selama menjadi wartawan di media-media asing, yaitu Pak Frans Padak Demon. Sebenarnya, saat beliau mulai berdiri di depan kelas, saya nggak tau si pak Frans ini siapa ya. Maklum, seperti yang saya ceritakan diatas, saya baru ikut kelas lanjutan di hari kedua. Jadi sempat miss dalam perkenalan dengan pengajar di hari pertama. Dan belakangan, usai acara, tepatnya keesokan harinya, saya tau dari akun facebook kalau beliau ternyata director at VOA Indonesia. Wow.


Mendengar pengalaman-pengalaman pak Frans, jadi teringat dengan film favorit saya, The Secret Life of Walter Mitty. Kisah yang sangat seru, menantang, hectic, ada setting pesawat, kapal, dan tentu saja si pemeran utama adalah orang media. Bertemu dengan pak Frans rasanya seperti bertemu Walter Mitty dalam versi kisah nyata (maksud saya kesamaan kisah serunya, bukan karakternya. Karena di dalam film, Walter Mitty diceritakan sebagai pengkhayal akut. Saya nggak tau deh karakter pak Frans, penghayal akut apa nggak, hehehe, pisss). Sebagai sama-sama orang media, saya pun juga bercita-cita punya pengalaman menantang dan luar biasa seperti yang dialami oleh Walter Mitty dan pak Frans ;)

Sungguh senang rasanya mengikuti pelatihan jurnalis ini. Ada banyak pelajaran baru, pelajaran yang perlu diingat kembali, dan tentu saja tidak ketinggalan pengalaman-pengalaman seru, baik itu dari para pengajar dan teman-teman peserta pelatihan. Ternyata berkumpul bersama orang-orang dengan profesi dan minat yang sama bisa merefresh pikiran dan membuat kita semakin mencintai pekerjaan kita. 

Terima kasih konjen AS, VOA, & BBG yang sudah menyelenggarakan pelatihan ini. Terima kasih untuk para pengajar, ibu Inna dan pak Frans. Mbak Marintan sebagai penerjemah yang sudah menolong orang-orang kayak saya yang kemampuan bahasa Inggrisnya "little-little sih I can", hehehe. Terima kasih untuk teman-teman peserta yang hadir, yang sudah bikin seru suasana. Terima kasih untuk public affairs officer of US Consulate General, Andrew M. Veveiros. Terima kasih juga saya ucapkan untuk teman-teman dari konjen AS, terutama mbak Yessika yang sudah repot-repot mau mengirimkan materi pelajaran hari pertama ke email saya. Dan tentu saja terima kasih untuk atasan saya yang mengirimkan saya untuk datang ke pelatihan ini. Kalau ada acara seperti ini, mau dong ikutan lagi ;)


Keterangan:

Sumber foto dari akun facebook pak Frans. Terima kasih, Pak Frans ;)

Sabtu, 29 Juni 2013

Oleh-oleh dari Seminar ActionCOACH

Hari Kamis kemarin tepatnya, 27 Juni 2013, perusahaan tempat saya bekerja mengadakan seminar internal. Itu artinya, seminar ini hanya diikuti oleh karyawan yang sebagian besar tentu saja penyiar radio, Metro Female dan Wijaya. Seminar ini diadakan di ActionCOACH, The Terrace PTC Mall, Surabaya.

Seru sih, secara pribadi saya suka dengan seminar ini. Seminar ini tidak terlalu berpatok pada topik yang sudah kami request, yaitu "Penyiar Plus Marketing". Selain mengupas dunia marketing, si coach juga memberikan banyak informasi menarik tentang perusahaan-perusahaan besar. Menjelaskan tentang begitu pentingnya visi suatu perusahaan, menceritakan betapa hebatnya perusahaan-perusahaan besar yang menjalankan bisnis mereka sesuai dengan visi dan misi perusahaan, beberapa contoh yang dipaparkan adalah dari hotel Rich Carlton Indonesia, SQ, Air Asia, Apple, dan masih banyak lainnya. Di sini saya nggak bisa cerita detail tentang apa yang disampaikan oleh coach, karena bisa-bisa saya nulisnya berhari-hari, haha, lebay. Intinya sih saya senang dengar cerita-cerita dari coach tentang perusahaan-perusahaan besar itu. Informasi se-ekslusif ini bagi saya sangat berharga, bisa menambah pengetahuan, bisa dijadikan contoh bagaimana sih bekerja dengan standart yang tinggi seperti perusahaan-perusahaan itu. Selain itu, informasi ini juga bisa kita buat topik pembicaraan kalau ketemu orang lain. Tapi liat-liat dulu orangnya, kalau salah orang bisa-bisa topik kayak gini bisa bikin mereka ngantuk, hehehe.

Oh iya, diatas saya sering menyebut pembicara seminar kami dengan sebutan "coach", ini memang sebutan bagi pembicara dari ActionCOACH. Waktu itu seminar dibawakan oleh coach Hamvrey Rusli. Beliau sangat smart, sangat berwibawa, tapi masih bisa melebur dengan kami yang agak slenge'an ini.  Selain itu, menurut salah satu teman saya, si coach ini good looking, hehehe. Masih menurut dia, pembicara itu memang harus good looking kayak si coach ini biar pesertanya nggak bosen. Saya sih.... SETUJUUUU ;D

Coach dan konsultan berbeda, tidak sama. Itulah kata coach Hamvrey. Kami mengangguk sok ngerti, padahal nggak ngerti juga, hehehe, herannya kenapa juga kami nggak ada yang nanya bedanya apa. Emang nggak peduli bedanya apa atau takut bertanya biar nggak keliatan blo'on? Harusnya tanya aja kali yah waktu itu biar ngerti. Nyesel deh. Tapi yang jelas, kira-kira saya tau kalau antara coach dan motivator ada perbedaan jelas. Bedanya apa? Hmmm, sebentar....bingung mau menjelaskannya. Yang paling gampang sih, saya membandingkan coach ini dengan motivator semacam pak Mario Teguh. Kira-kira begini (maaf kalau seandainya saya salah)...motivator itu pekerjaannya memotivasi kita, lebih banyak berbicara tentang "kejiwaan", seperti semangat, berbuat baik, dan semacamnya lah yang kayak di acaranya pak Mario Teguh. Tapi, kalau coach ini beda, bedanya... coach yang artinya adalah pelatih brarti dia melatih, lebih ke trik atau cara untuk mencapai sebuah goal yang diinginkan. 

Terlepas coach dan motivator berbeda, saya rasa saya masih mendapat motivasi dari seminar yang dibawakan oleh coach Hamvrey ini. Bisa dibilang, dalam kelas ini saya mendapat dua-duanya, trik atau cara-cara meraih sebuah goal dan JUGA mendapat motivasi. Saya mendapat motivasi karena mendengar bagaimana beliau berjuang sampai akhirnya mendapatkan posisi yang tinggi dan sangat berpengaruh di perusahaan tempatnya bekerja sebelum di ActionCOACH ini. Mendengar perjuangannya yang sangat keras, saya bertanya, "Mengapa coach rela bekerja sekeras itu? Kadang sebagai manusia kita ada rasa malasnya, rasa pengen sante-sante saja". Kemudian beliau pun menjawab pertanyaan saya. Jawabannya simple, sangat simple, tapi berhasil membuat mata saya berbinar-binar. Entah peserta lain juga kagum apa tidak dengan pernyataan coach, tentu saja kagum atau tidak bergantung dari pengalaman, cara pandang atau pola pikir setiap orang. Ada yang setuju, ada yang tidak atau mungkin ada yang biasa saja. Nah, sebenarnya apa sih jawaban dari coach ini yang bikin saya jatuh hati? Coach Hamvrey menjawab pertanyaan saya mengapa beliau harus bekerja keras, jawabannya adalah "Saya lebih suka sengsara diawal karena disiplin dari pada sengsara di belakang karena gagal. Dalam hidup kita PASTI dihadapkan pada dua pilihan ini. Dan kita harus memilih salah satunya". Ketika mendengar kalimat ini satu-satunya yang ada di benak saya adalah, "Yah, inilah dunia saya", artinya....itu yang sedang saya perjuangkan. Saat ini saya sangat sengsara berdisiplin mengejar impian saya, kadang saya capek, sangat tertekan, bahkan terkadang saya menangis. Tapi kalau ingat tujuan saya di masa yang akan datang saya kembali tabah dan bersemangat. Eeeaaa, malah jadi curhat. Hehehe.

Intinya sih, saya senang dengan seminar ini. Jelas memang kesuksesan kita nggak bisa digantungkan pada seminar yang berdurasi 3 jam ini. Selanjutnya adalah kita sendiri, apakah kita mau membuka pola pikir baru seperti orang-orang yang sudah sukses, dan menjalankan dengan penuh konsekuen dan berdisiplin. Atau, kita tetap pada pola pikir lama? berdiam diri, menikamati saja yang ada sekarang? Ingat, harga bbm terus naik!!! (Apa coba hubungannya? Hehe, coba cari hubungannya apa, pasti ada koq. Ini adalah maksud terselubung dari saya, hehehe).

Oke deh sebagai penutup tulisan ini, seperti biasa....narasis time. Ini adalah foto-foto saat seminar. Selamat menikmati, dan semoga tulisan ini bisa sangat bermanfaat ;)



Minggu, 12 Mei 2013

Sisa Semalam Bersama Java Jive

Semalam bersama Java Jive secara eksklusif benar-benar dream come true. Kurang lebih setahun yang lalu saya cuma bisa menikmati perfom mereka dari panggung di acara yang diadakan di Gramedia Expo. Saat itu Java Jive tampil bersama Kla Project dan Raisa. Waktu itu aja, yang jelas-jelas mereka di panggung dan saya dan teman-teman di tempat penonton (meskipun dapet tempat duduk VIP) sukses bikin kami jingkrak-jingkrak kegirangan liat mereka konser. Apalagi ini, tadi malam, secara eksklusif...catat!!! SECARA EKSKLUSIF mereka datang untuk talkshow hanya di METRO FeMale. Di studio siaran, kami bertemu face to face, ngobrol, cerita-cerita dan ketawa-ketiwi. Bukan sukses bikin jingkrak-jingkak lagi seperti di konsernya. Tapi sebaliknya, aahh... malah meleleh rasanya.


Kunjungan Java Jive ke studio METRO FeMale kali ini dalam rangka promo single terbaru mereka yang berjudul "Jujur" yang dirilis April 2013. Single ini merupakan single recyle yang dulunya dinyanyikan Bram Moersas almarhum. Saya sendiri nggak tau single lama ini. Kayaknya waktu single ini populer saya belum lahir, hehehe. 

Mesikipun Java Jive mengeluarkan single baru ini, pilihan saya nomer satu masih tetap nggak bisa ganti yaitu "Sisa Semalam". Setiap kali siaran dan muter lagu ini rasanya merinding semua. Ya musiknya, ya liriknya, semua bikin merinding. Pas saya bilang sama mereka kalau itu adalah lagu favorit saya, Capung si Gitaris bilang kalau lagu itu diciptakan pas mereka lagi di Surabaya. Waktu aku nanya apa liriknya itu dari pegalaman pribadi mereka cuma senyum-senyum. Hmmm, apa itu artinya??? *curiga* *ehehehe*. FYI lagu "Sisa Semalam" yang saya maksud di sini yang versi asli dari Java Jive loooh, bukan recycle dari Marcel yang baru-baru aja dirilis. Meskipun saya juga suka sama Marcel, tapi menurut saya yang versi Java Jive nggak tertandingi. Oh iya, mengenai kecintaan saya dengan single "Sisa Semalam" ini, Capung pun bilang kalau beberapa orang yang beneran tau musik (bukan hanya dengerin musik) pernah bilang ke dia kalau lagu itu memang lagu yang tergolong beda dari yang lain dan sangat bagus. Hmm, BRARTI saya termasuk orang yang tau musik atau gimana yah, kok saya juga setuju lagu itu enak, hehehe. Gapapalah ge-er dikit-dikit ;P    

Tapi yah, kalau ama mereka mah saya rasa ge-er nya ga dikit, buanyaaaakkk. Secara mas nya ganteng-ganteng (apalagi Fatur), selain itu mereka juga baik-baik, dan lucu-lucu. Beneran loooh, waktu talkshow mereka banyak nyanyi secara live untuk pendengar. Kami para penyiar yang ada di studio tau kalau sebenarnya mereka dah capek habis dari manggung tapi semangat mereka untuk menghibur itu yang bikin salut. Saya punya pengalaman loh ada penyanyi terkenal dan senior yang datang ke METRO FeMale (nggak mau nyebutin nama) dia orangnya juteeeeeeeek banget. Jangankan mau ngobrol, liat aja males. Beda sama teman-teman dari Java Jive. 

Satu jam rasanya nggak puas waktu yang dihabiskan bersama mereka. Benar saja, banyak pendengar yang kecewa karena masih pengen berlama-lama sama Java Jive, bahkan saat acara talkshownya kelar masih ada yang telpon cuma mau komplain gara-gara acara talkshow ini diadainnya mendadak, dia kecewa berat karena nggak sempat bisa dateng langsung ke studio METRO FeMale. Segitunya yah para fans.  

Memang group band sekelas Java Jive ini punya base fans yang berbeda. Meskipun Java Jive nggak se-eksis di jamannya, tapi sampai sekarang fansnya masih eksis mau dengerin lagu-lagu mereka. Kalau buat anak muda jaman sekarang pada tau nggak ya sama Java Jive? Kalau seumuran saya yang diatas 25 tahun ini (diatas dikit loh yaaah) ataupun usia-usia diatas atasnya lagi usia 25 tahun (halah mbulet!!) band yang satu ini masuk kategori top banget, favorit deh. Single-single nya itu loooh nggak nahan, selain "Sisa Semalam", saya juga suka lagu "Gerangan Cinta", "Menikah", "Buah Hati", "Kau Yang Terindah", aduh banyak deh. Dan semuanya enak-enak. Band yang berasal dari Bandung ini punya musik yang sangat khas dan lebih "merasuk". Sangat beda sama musik-musik jaman sekarang yang saya kurang begitu suka. Bagi saya, musik jadul is the best, hehehe. 

Sebagai penutup, kupersembahkan pasangan serasi of the month *ahahaha* ini diaaa...

Saya & Fatur.

 
 

blush ON blush Copyright © 2015 -- Powered by Blogger