Minggu, 27 Juli 2014

Ada Cerita di Suroboyo Carnival


(Jum'at sore, 25 Juli 2014)

Tergopoh-gopoh, seperti biasa, itulah saya kalau mau ada janji ketemu. Apalagi waktu itu sempet galau mau jadi datang apa nggak. Mau datang, males perjalananya yang jauh. Kalau nggak datang, hmmm... nggak enak juga, sudah janjian kok malah nggak datang. Apalagi teman saya ini adalah orang Jakarta yang tentu saja nggak bisa kapan saja bisa ketemuan dengan saya yang ada di Surabaya. 

Efek dari banyak pikiran itulah yang bikin saya lelet bersiap-siap, tapi kalau waktu dah mepet langsung deh kayak kuda lumping, jingkrak-jingkrak nggak jelas, lari sana, lari sini, tubruk ini, tubruk itu, tapi untunglah nggak pake adegan makan beling, hahaha. 

Sempat terpikir mau hubungi teman saya itu untuk mengajaknya ketemu di tengah kota saja, supaya perjalanan tidak terlalu jauh. Tapi, kayaknya teman saya ingin menunjukkan sesuatu di tempat kerjanya. Sesuatu yang menurut dia menarik. Masih belum terpikir sih sebenarnya semenarik apa tempat yang ingin diperlihatkan, karena jujur membayangkan perjalanannya saja yang ada dikepala adalah rasa malas, apalagi puasa-puasa seperti ini. Tapi baiklah, apa boleh buat, saya sudah janji mau kesana.

"Naik taksi saja biar nggak capek", kata teman via bbm. Hmmm, ide bagus. Untungnya juga selama perjalanan lalu lintas nggak terlalu macet, padahal biasanya macet. Syukurlah ;)

Perjalanan hampir 1 jam berlalu, sudah mau nyampai ke tempat tujuan. Supir taksi sempat bingung dan bertanya-tanya pada orang disekitar tempat yang kami tuju itu. Wajar juga si pak supir nggak tau, karena memang tempat ini baru dibangun, bahkan belum dibuka untuk umum. Pintu masuk utama masih ditutup, jadinya kami harus masuk pintu samping. Begitu memasuki pintu samping, sudah terlihat mesin-mesin katrol yang tinggi menjulang. Banyak pekerja yang sedang disibukkan dengan proses pembangunan tempat ini. 

Supir taksi terus membawa kami menuju entrance yang ada tenda sirkusnya (sesuai petunjuk teman kepada saya). Begitu sudah sampai di entrance itu, ternyata dia sudah berdiri disana, siap menyambut kedatangan saya, hehehe. Antusias sekali rasanya bisa ketemu teman saya yang satu ini. Empat atau tiga tahun yang lalu kami cukup berteman dekat, meskipun setelah itu kami jarang berkomunikasi lagi karena kesibukan masing-masing.

Turun dari taksi, ber-say hi dan bersalaman, kami lantas menuju pintu masuk. Sesekali kami harus berhenti karena dia sepertinya sedang mengintruksikan sesuatu pada pekerja yang ada disana. Entahlah apa itu, yang jelas kemudian saya cari tempat untuk ngadem, menunggu dia sambil menikmati dekorasi meriah yang sudah hampir jadi. Terpampang jelas logo berwarna-warni dan bertuliskan SUROBOYO CARNIVAL NIGHT MARKET.

Beberapa menit kemudian, kami sudah sampai di dalam. Berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Mulai dari yang terdekat dengan pintu masuk, yaitu area "perkampungan", ada kampung kolonial, ada kampung Timur Tengah, kampung Cina, dsb. Berjajar-jajar stan (yang siap dipakai oleh para penyewa untuk berjualan) dengan gaya dan dekorasi yang sangat khas sesuai dengan nama kampungnya. 

Semua stan market masih kosong, belum ada yang berjualan. Beberapa tempat juga masih berantakan. Benar saja, memang saat saya berkunjung, tempat ini masih 98% jadi. Tapi ini menyenangkan buat saya, karena tempat ini belum dibuka untuk umum, masih sepi, hanya ada pekerja yang sibuk berbenah karena beberapa hari lagi sudah akan opening. Karena masih sepi dan belum ada pengunjung jadinya serasa tempat wisata ini hanya milik saya saja, hahaha.

Saat berjalan-jalan menulusuri area perkampungan itu, tanpa malu-malu saya minta difoto saat ada dekorasi yang menarik dan unik, hehehe.

  
Puas berjalan dari satu "kampung" menuju "kampung" lain, kami berjalan menuju ke area bermain/wahana. Banyak sekali wahana yang ada di tempat ini, ada lebih dari 50 wahana. Nama wahananya juga unik-unik karena sebagian besar berbahasa Suroboyoan. Apa saja sih wahana yang ada di tempat ini? Ada Kocar-kacir, Sepoor Sirkus, Arena Dolanan, Uber-Uberan/Kejar-kejaran, Perang Laser, Munyer Serr, Bledek Coaster, Rumah Kinclong, Gondal-Gandul, Motor Edan, Omah Mumet, Beskop 360 derajat, E-bike, Komedi Putar Carousel, Avatar, Cinema 4D, Keliling Angkasa, Roda Gila, Orbiter, Blue Shake, Tambang Mas Coaster, Pirate Ghostship, Lampion KBS, Go Kart, Ferrish Wheel, Art & Wax Museum, Kids Kingdom, Cafe, Nyam-Nyam, Gurbernuran Dine & Show, Galeri Suroboyo, Food Carnival dan masih banyak yang lainnya. Wooow... saya benar-benar takjub, akhirnya Surabaya punya wahana-wahana super keren seperti ini ;D

Beberapa wahana sempat saya ambil gambarnya dengan menggunakan kamera ipad mini. Seperti dibawah ini hasilnya...











Menarik bukan?!

Yang ada di Surabaya dan sekitarnya nggak perlu jauh-jauh kalau mau cari hiburan semacam ini. Surabaya Carnival Night Market adalah tempat wisata yang menggabungkan area belanja dengan wahana hiburan di tempat terbuka. Lokasinya ada di di Jl. Ahmad Yani No. 333, Waru-Surabaya. Akan dibuka pertama kali pada hari Senin, 28 Juli 2014 mulai pukul 4 sore sampai tengah malam. Karena bertepatan di Hari Raya Idul Fitri, jadi sehabis bersilaturahmi, sore atau malam harinya bisa rame-rame kesini ;D


Setelah foto-foto di Suroboyo Carnival, kayaknya nggak lengkap kalau nggak langsung update foto di media sosial. Diluar dugaan, ternyata banyak sekali teman-teman yang antusias, kasih komen, kirim message, bbm, untuk bertanya-tanya tentang Suroboyo Carnival. Dan kejadian itu berlangsung berhari-hari! Ada yang tanya alamat lengkapnya dimana, tanya harga tiket masuk, wahananya apa saja, bahkan beberapa dari mereka tanya seputar sewa stan disana (yang terakhir ini jelas saya nggak bisa jawab, aku ga eroh, rek), hehehe. Kalau ada pertanyaan yang nggak bisa saya jawab, saya menyarankan mereka ngecek via website di www.suroboyocarnival.com ;)

Setelah mengelilingi berbagai wahana di Suroboyo Carnival, saya dan teman istirahat di area foodcourt. Sambil menunggu lampu-lampu berwarna-warni menyala, teman saya menunjuk pada beberapa balon besar yang lokasinya agak jauh dari tempat kami. Dia bilang, "kamu tau, kalau balon-balon itu lampunya nyala, bagus banget". Saya menoleh ke balon yang dia maksud. Dan saat itu juga, balon-balon yang awalnya belum nyala mulai menyala satu persatu dengan lampu yang berwarna-warni. Bagus, indah. Tapi sempat kaget, dan kemudian tertawa. Bagaimana mungkin lampu-lampu itu kebetulan langsung menyala setelah ditunjuk oleh teman saya. Ataukah dia bawa remote khusus?! Hahaha ;D

Tidak lama kami ngobrol, tiba-tiba lewat seorang pria, yang teman saya ingin memperkenalkan saya padanya. Beliau adalah owner dari tempat wisata ini. Bergabung di meja kami (yang kemudian juga disusul satu teman lain yang bekerja di tempat ini) kami ngobrol beberapa hal sambil menikmati sore yang semakin pekat. Lampu-lampu semakin banyak yang mulai menyala, berwarna-warni, angin semakin terasa sepoi-sepoi, dan udara semakin sejuk. Sesekali kami mendengar teriakan girang dari para pekerja yang sedang mencoba wahana yang menguji nyali. Gelak tawa mereka mencuri perhatian kami. Kami menoleh ke arah mereka, namun sesaat saya mengalihkan perhatian ke orang-orang yang duduk semeja bersama saya. Si bapak owner, teman saya, dan satu teman baru yang ikut bergabung tadi, mereka-mereka ini yang menciptakan tempat wisata ini, kompak menunjukkan ekspresi senyum puas melihat kebahagiaan orang-orang yang mencoba wahana itu. Tiba-tiba, saya jadi menyadari sesuatu. Sebagai seorang penyiar radio, saya merasakan hal yang sama. Pasti merasa happy kalau pendengar bisa senang mendengarkan siaran kami, memuji lagu-lagu yang kami putar, antusias dengan informasi yang kami bagikan. Membuat orang lain bahagia sepertinya adalah tanda keberhasilan kita dalam bekerja atau menciptakan sesuatu, begitu bukan?

Well... teringat akan pendengar, saya ingat, saya harus segera beranjak dari tempat itu. Waktu sudah menunjukkan jam 6 petang. Harus cepat-cepat pergi untuk menuju tempat kerja, mau siaran. Pamit dan say goodbye kepada si bapak owner dan satu teman baru itu. Sementara, teman saya ikut mengantar sampai saya mendapatkan taksi. Menuju pintu keluar, masih menyempatkan diri untuk foto-fotoan, hehehe.


Senang sekali rasanya menikmati sore itu di Suroboyo Carnival. Nggak nyangka kalau ternyata undangan teman untuk datang ke tempat kerjanya mengasikkan. Padahal, seperti saya ceritakan di awal, saya sempat malas mau pergi menuju tempat ini, hehehe. Satu pelajaran lagi tentang kebahagiaan, lawan rasa malas untuk mendapatkan kebahagiaan, malas nggak akan membawa kita kemana-mana. Waduuuh, tulisan kali ini kok jadi banyak kata-kata bijaknya yah, hahaha. Apakah karena tulisan ini dibuat pas Hari Raya Idul Fitri?! Hehehe.

Tidak lupa saya ingin mengucapkan...


Mari kembali suci, saling bermaaf-maafan, ikhlas saling mencintai dan membahagiakan orang lain. Semoga Allah selalu memberkahi kita semua. Amin.

Terima kasih sudah membaca tulisan ini ^_^
 

blush ON blush Copyright © 2015 -- Powered by Blogger