Sabtu, 17 Agustus 2013

Perubahan Itu...

Saya selalu teringat dengan kalimat Pak Mario Teguh dalam acaranya di METRO TV, Mario Teguh Golden  Ways. Kalimat apakah itu? Dari banyak kalimat yang menginspirasi yang satu inilah yang selalu ada di pikiran saya. Yaitu...."kita tidak bisa melakukan perubahan kalau melakukan hal yang sama", yah kira-kira seperti itulah maknanya.

Sadar tidak sadar kita sering terjebak oleh rutinitas. Melakukan itu-itu saja dan terus berulang. Inilah yang membuat kita nggak pernah berkembang, pikiran nggak bisa berpikir kreatif & kita cenderung puas dengan apa yang kita lakukan dan kita dapatkan. Sebagian orang memang bisa menerima kondisi ini dengan bahagianya (keliatannya sih gitu), tapi saya bukan tipikal yang seperti ini. Saya pembosan akut kut kut. 

Ketika saya mengerjakan pekerjaan yang itu-itu saja biasanya saya akan gampang uring-uringan dan bayangan kalau sampai tua saya akan melakukan pekerjaan itu sering datang dan mulai jadi mimpi buruk. Untuk mengatasinya, tentu kita harus mengasah ketrampilan lain. Pekerjaan utama yang seharusnya dikerjakan memang nggak harus ditinggalkan, karena bisa aja kan itu berhubungan dengan mata pencaharian kita. Tapi mungkin kita bisa mengasah bakat dan kemampuan kita yang lain, karena siapa tau itu bisa meningkatkan karir kita. Misalnya nih, saya kan penyiar radio. Kurang lebih 5 tahun siaran jelas bikin jenuh. Pengen perubahan. Mulailah saya belajar ini itu, dan akhirnya sekarang selain penyiar saya juga jadi program director. Selain itu saya juga bisa jadi marketing looooh, jadi kalau ada yang mau kerja sama di radio saya, silahkaaaan (jiah, malah promosi, hehe).

Tapi yah, kadang kita males untuk serius belajar hal baru. Atau kalau kasus yang saya alami baru-baru ini, saya kecapek'an belajar hal-hal baru. Saya pengen sejenak saja istirahat, sejenak aja jadi kayak anak kecil yang boleh bermain-main sepuasnya, sejenak aja nggak terbebani dengan ini itu. Tapi kalau saya melakukan itu semua, saya malah khawatir. Khawatir kalau saya akan tertinggal dan tidak melakukan perubahan.

Sebenarnya kekhawatiran itu tidak perlu terjadi. Tidak perlu takut kehidupan kita akan tertinggal atau takut tidak ada perubahan. Justru keluar dari rutinitas adalah perubahan. Keluar dari belajar hal-hal baru dan menikmati waktu bersantai itu adalah perubahan. Asaaal, santainya juga jangan keterusan. Harus ada perubahan lagi menjadi tidak bersantai.

Ehem. Sebenarnya saya bingung dengan apa yang saya tulis saat ini. Maksud hati diawal tadi, saya ingin nulis tentang perubahan warna rambut saya alias hair coloring. Tapi koq mampirnya, ke Pak Mario Teguh, belajar hal baru, bersantai-santai, pengen kayak anak kecil. Oh, aneh sekali, hehehe. 

Intinya, sebenarnya yang ingin saya sampaikan....kita harus berubah. Kita sedang membicarakan perubahan. Hidup nggak bisa selalu sama. Sangat susah memang membuat suatu perubahan yang besar, untuk itu kita harus membuat perubahan yang kecil dulu. Kalau dilakukan dengan konsisten saya yakin kita bisa melakukan perubahan besar seperti yang kita harapkan. 

Saya ingin melakukan perubahan yang sangat besar. Tapi entah datang dari mana pikiran kalau saya ingin membuat perubahan, saya harus merubah warna rambut saya sendiri. Hmmm, mungkin ini semacam insting ya. Oke, mungkin ini tampak konyol. Tapi rasa-rasanya saya bisa merasakan ini. Warna rambut saya selama ini adalah hitam. Terakhir saya mengecat rambat 4 tahun yang lalu. Kira-kira tahan 1 tahun karena rambut saya cepat panjang dan berganti. Setelah itu berarti saya kembali berambut hitam selama 3 tahun sampai sekarang. 3 tahun ini bukan waktu yang singkat mengingat setiap hari saya ngaca, apalagi sehari ngacanya berkali-kali. Nah lo, gimana bosennya nggak akut melihat penampilan diri sendiri depan cermin. Karena itulah, saya memutuskan untuk merubah warna rambut saya. Dan ini pertama kalinya saya pake yang warna ini. Nama warnanya waktu saya liat di salon adalah dark blonde. Tapi ga usah dibayangin blonde nya, karena hasilnya warna coklat kemerahan. Saya nggak tau ya, ini insting atau sugesti. Dengan saya punya rambut dengan warna bukan hitam ini, saya jauh lebih agresif, jauh lebih terpacu untuk membuat perubahan-perubahan lain. Berbeda ketika rambut saya masih berwarna hitam, saya cenderung...tidak bergairah. Dan selalu merasa tua, hehehe.

Mungkin pendapat orang-orang beda mengenai ini. Tapi coba deh lihat foto before & afternya saya. Saya koq ngeliat yah, kalau saya yang berambut hitam itu tampak "kelam". Sedangkan yang berambut berwarna dark blonde itu lebih gimana gitu....


Saya suka banget dengan tampilan rambut baru saya. Paling nggak saya sudah terbebas dari beban kebosanan berambut hitam, hehehe. Tapi meskipun pembosan akut, saya kalau udah setia pada satu hal tetap selalu setia looh. Misalnya saja sama pacar saya yang kira-kira udah 5 tahun pacaran, juga sama hape butut nokia saya yang selama ini menghubungkan saya dan pacar yang LDR ;)

Oh iya, semenjak berganti warna rambut saya jadi narsis abis. Suka foto-foto terus dan upload di sosial media. Saya tanya ama pacar, "kenapa sih koq kayaknya aku jadi kayak abg narsis gini, padahal kemaren-kemaren sempat anti sama kamera", trus dia jawab, "gapapa, itu artinya sekarang kamu jauh lebih pede karena tampilan baru mu". Hmmm, bener juga sih, hehehe. Ah, dia paling bisa ngerti *terharu*

Mumpung di blog juga bisa upload foto, saya juga nggak mau ketinggalan aaah pamer warna baru rambut saya, hehehe. Buat yang suka dan memuji dalam hati, terima kasih ya. Buat yang pengen munt*h...go to hell lah *kidding* ;D


Rabu, 14 Agustus 2013

Despicable Me 2, Wajib Nonton!!!

Hayooo, siapa yang belum liat film Despicable Me 2 ?
Rugi loh kalau nggak nonton, soalnya film ini lumayan menghibur. Awalnya saya skeptis sih kalau film ini bakalan bagus, soalnya yang Despicable Me 1 saya nggak terlalu segitunya. Apalagi minionsnya gitu-gitu aja, sama semua. Apa menariknya coba? 

Tapi, setelah iseng-iseng liat yang ke 2, waaah ternyata menghibur juga. Saya ketawa cekikik'an terus dalam bioskop. Hehehe. Apalagi harapan saya tercapai untuk melihat minionsnya tampil lebih beda. Salah satunya, kostum mereka lebih bervariasi. Kayak ini nih...

Tuh kan lebih enak dilihat dari pada minions seri pertama yang tampilannya cuma itu-itu aja.Selain itu, di seri yang ke dua ini para minions nya juga punya porsi yang lebih besar untuk tampil. Oh iya, selain kostum-kostum yang cute ini, ada juga tampilan minions yang agak "menyeramkan" saat adegan mereka disuntik cairan kimia sama si penjahatnya. Dari yang awalnya warna kuning berubah jadi warna ungu dan berambut gondrong gitu.

Yang paling saya suka dari semua tampilan dan scene para minions ini adalah saat mereka bergaya ala boyband All 4 One dan nyanyi lagu "I Swear". Liriknya jelas beda, karea minions ini punya bahasa sendiri, satu-satunya yang bisa dimengerti saat mereka harusnya menyebut "I Swear" tapi diplesetin jadi "Underwear", kontan seluruh yang ada di bioskop ketawa ngakak semua. Kecuali anak kecil kali yah, apa mereka tau lucu nya dimana?! Secara mereka pasti nggak tau lagu itu. Hehehe. Ini scene para minions nyanyi dan berdandan ala boyband All 4 One...

   
Dan, apakabar Gru si pemain utama???
Yah, saya suka banget dengan Gru yang sekarang. Totally family man. Sayang anak gitu deh dan tentunya ketiga anak angkatnya juga sayang dia. Di seri yang ke dua ini Gru akan menemukan jodohnya. Meskipun dari awal sudah bisa ditebak ending kisah cinta Gru ini tapi kita sebagai penonton masih bisa terhibur kok menyaksikan jalan ceritanya.


Pokoknya, saya suka banget sama film ini. Benar-benar menghibur, apalagi waktu itu saya lagi pening-peningnya sama urusan kerja, hehehe. Kita harus berterima kasih dengan yang bikin film ini nih, terutama si sutradara Pierre Coffin. FYI, Pierre Coffin ini putra dari sastrawan terkenal Indonesia NH. Dini dengan mantan suaminya, Yves Coffin, yang seorang diplomat Prancis. Ini foto NH. Dini bersama Pierre Coffin dan kakanya, Marie-Claire Lintang sewaktu mereka masih kecil...

Kayaknya si Pierre waktu kecil lebih mirip bapaknya yah. Meskipun saya juga nggak tau bapaknya kayak apa, hehehe,  yang jelas si Pierre kecil ini bule banget. Dan bagaimana dengan sekarangnya...

  
Ada mirip-miripnya nggak dengan orang Indonesia? Saya nggak mau sok tau deh dengan mencari kesamaan dengan ibunya, hehe. 

Oh iya, sebelum saya closing, buat yang belum nonton dan akan nonton, coba deh perhatiin kalau minions nya ngomong. Karena menurut informasi yang saya baca dari web nya VOA Indonesia, si Pierre bilang kalau minions nya juga ngomong bahasa Indonesia, yaitu kalimat "Terima kasih". Waktu saya nonton nggak ngeh sih. Duh, gini ini jadi pengen liat filmnya lagi deh biar tau bagian mana yang minions nya ngomong "Terima kasih".

 

blush ON blush Copyright © 2015 -- Powered by Blogger