Minggu, 23 November 2014

Talkshow "Konservasi untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat" di Hotel JW Marriott Surabaya


Kalau kita suka mengikuti berita, pasti sudah sangat tidak asing lagi dengan ibu Menteri Perikanan & Kelautan, Susi Pudjiastuti. Semenjak dilantik menjadi menteri, berita bu Susi seliweran dimana-mana. Awal-awal sih, yang dibahas karena gayanya yang nyentrik, namun belakangan beritanya semakin heboh dengan gebrakan-gebrakan yang beliau lakukan dalam hal melindungi perikanan dan kelautan Indonesia.


Saya yang dari awal ngefans sama beliau selalu mengikuti beritanya dari media online. Dari komentar-komentar yang saya baca, banyak juga masyarakat Indonesia yang ngefans sama beliau. Nggak peduli lagi dengan gayanya yang nyentrik, yang penting punya prestasi, jujur, berani dan mau bekerja. Kecuali untuk mereka yang sukanya nyinyir tingkat langit, karena fokus komentarnya bukan ke prestasi melainkan, "eh, dia kan kawin berkali-kali", "eh, dia kan perokok", "eh, dia kan punya tato", "eh, dia kan suka mabuk". Ya elah, ini komentar orang nganggur banget sih, hihihi.


Padahal, kita harus berterima kasih banyak pada bu Susi. Memang, kita masih akan memantau hasil kerja beliau, mengingat bahkan ini belum satu tahun beliau memegang jabatan menteri. Tapi, dari gebrakan yang dibuat dan peran media yang selalu meliput, kita harus berterima kasih, karena itu semua telah membuat kita, masyarakat Indonesia, lebih tau mengenai masalah perikanan & kelautan. Iya kan?! Sebelum ibu Susi menjabat, apakah banyak masyarakat yang concern dengan berita perikanan & kelautan Indonesia? Apakah banyak masyarakat Indonesia yang tau kalau ikan-ikan kita sering dicuri oleh negara asing? Apakah kita tau kalau kapal-kapal yang bertugas menjaga perairan Indonesia banyak yang tidak berfungsi? Pengetahuan seperti ini tentu sangat bermanfaat bagi kita rakyat Indonesia. Kita jadi lebih mengerti, apa permasalahan yang dihadapi oleh negara kita.


Berbicara tentang pengetahuan, terutama pengetahuan seputar perikanan & kelautan, akhir-akhir ini saya belajar lebih banyak mengenai itu semua. Ini karena saya mendapat kesempatan untuk menjadi MC dalam acara "Peluncuran Situs Web SIG Konservasi Perairan Laut" dan diskusi "Konservasi untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat". Bersama Putri Pariwisata Indonesia, Nabila Sabrina, kami membawakan talkshow yang masuk dalam rangkaian acara Konfrensi Nasional (Konas) yang diadakan di hotel JW Marriott, Surabaya. Dalam Konfrensi Nasional ini juga ada kegiatan pameran, seminar, mini simposium dan lain sebagainya.



Kanan: Dina Diana (saya), kiri: Nabila Sabrina (Putri Pariwisata Indonesia)

Sungguh beda, gaya berdiri seorang Putri Indonesia dengan yang bukan, hihihi.



Talkshow yang berlangsung pada Jum'at, 21 November 2014, itu dihadiri oleh 5 narasumber. Yaitu Ir. Agus Dermawan, M.Si (Direktur KKJI), Dr. Yatna Supriyatna (Dosen UI), Ahman (Kepala UPTD, Pengelola Kawasan Taman Pesisir Penyu Pangumbahan), Eliaser Yentji Sunur, ST (Bupati Lembata), dan Condo Subagyo (Pengusaha Terumbu Karang Jawa Tengah & Dive Operator, Komodo. Praktisi & penerima manfaat Kawasan Konservasi).


Acara dibuka dengan Laporan Penyelenggara Side Event "Konservasi untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat" oleh ibu Dr. Ahsanal Kasasiah (Kasubdit Jejaring, Data & Informasi Konservasi). Kemudian, lanjut sambutan & launching situs web Konservasi Kawasan & Jenis Ikan berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis) oleh Prof. Dr. Amran Razak (Staf Ahli Mentri Kelautan & Perikanan). Dan setelah itu barulah diskusi berjalan bersama kelima narasumber yang sudah hadir di panggung. 



Acara ini salah satunya dilatar belakangi oleh pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP)/ Kawasan Konservasi Pesisir & Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) di bawah Kementrian Kelautan dan Perikanan yang tidak saja berbicara tentang perlindungan dan pelestarian, tapi juga menekankan pentingnya pemanfaatan kawasan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan yang dimaksud ini adalah pemanfaatan perikanan tangkap dan budidaya, pemanfaatan wisata, pemanfaatan penelitian & pengembangan dan kegiatan ekonomi lainnya yang menunjang konservasi.


Cukup menarik acara ini, bagi saya yang awam jadi lebih tau apa saja yang terjadi pada perikanan dan perairan di negara kita. Adanya usaha konservasi dari pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat disekitarnya, pemaparan hasil riset tentang perikanan dan kelautan yang dilakukan perguruan tinggi, keberhasilan pengelola dalam budidaya penyu, keberhasilan pengusaha terumbu karang, juga uraian lengkap tentang Lembata. Saya baru tau loh, kalau di Lembata (Nusa Tenggara Timur) itu ada tradisi perburuan ikan paus. Memang ini berlawanan dengan perjuangan pecinta lingkungan untuk melindungi hewan yang terancam punah, tapi bagaimana lagi yah, ini tradisi dari nenek moyang. Susah juga sih.



Diskusi dalam talkshow ini berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Antusiasme dari penonton juga bagus, terbukti dari mereka yang berebut untuk mendapat kesempatan bertanya. Tapi sayangnya, nggak semuanya bisa ditampung karena waktu yang memang tidak panjang. Sebelum talkshow berakhir, plakat penghargaan dibagikan kepada narasumber yang sudah hadir. Dan acara pun ditutup dengan makan siang bersama.


Semoga saja rangkaian kegiatan ini bisa mengedukasi masyarakat terkait dan masyarakat umum untuk menyadari betapa pentingnya kita menjaga perairan dan komponennya. Karena seperti yang kita tau bersama, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Ini harusnya tidak hanya membuat kita bangga, tapi juga mau mempelajari, mengawasi, menjaga dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kalau bukan kita, lantas siapa lagi?! 


*****


Ah, saya hampir lupa. Dua hari sebelum talkshow berlangsung, saya sempat ketemu dengan ibu Susi di pameran, masih dalam rangka acara Konas di hotel JW Marriott. Senang sekali akhirnya bisa berhasil mendapatkan fotonnya. Padahal, wartawannya "sadis-sadis", dorong sana dorong sini, saking banyaknya. Next harapan saya bisa selfie bareng sama beliau, kalau bisa sekalian diajak naik pesawatnya, hehe.



Jumat, 14 November 2014

Nutriganics Smooting Mask Review

Kalau kita berpikir tampil cantik bisa dilakukan dengan memakai make up saja, menurut saya itu salah. Make up memang membantu kita untuk mendapatkan tampilan yang lebih rapi, lebih fresh dan mampu memanipulasi kekurangan yang ada pada wajah. Hasilnya, wajahpun akan tampak memukau. Tapi, setelah make up dihapus, kita bercermin dan melihat wajah kita yang asli. Nah, apakah yang akan kita lihat? Apakah jerawat dimana-mana? apakah banyak noda bekas jerawat? Apakah tampak kusam? Keriput sebelum waktunya? Kulit kering atau berminyak? Kasar?

Kalau itu yang kamu lihat, selamat. Berarti kamu senasip dengan saya, hehehe. Untuk itulah, kita kaum kulit wajah mengenaskan ini, harus rajin-rajin merawat kulit wajah. Mulai perawatan dari dalam seperti menjaga pola makan sehat, olahraga, tidur yang cukup & mampu mengelola stres dengan baik. Perawatan kulit wajah dari luar, seperti memakai pelembab, sunscreen, membersihkan wajah dengan tepat dan menggunakan masker. 

Penggunaan pelembab, sunscreen, dan membersihkan wajah ini adalah perawatan rutin sehari-hari yang dilakukan oleh banyak perempuan untuk merawat kecantikan. Tapi bagaimana kah dengan masker? Masker adalah perawatan mingguan, bisa seminggu dua kali, seminggu sekali atau dua minggu sekali, tergantung kebutuhan kulit wajah. Mungkin nggak banyak dari kita yang rajin memakai perawatan masker. Bisa karena nggak sempat, sibuk, ribet, dan berbagai macam alasan lainnya. Beberapa perempuan, demi alasan praktis, mungkin akan pergi ke spa atau klinik kecantikan untuk melakukan facial. Kita tinggal datang, tidur dan menyerahkan perawatan wajah sepenuhnya pada terapis. Enak sih, praktis, nggak repot, bangun-bangun kulit dah bersih. Tapi, menurut saya, kalau dilakukan rutin lumayan nggak hemat juga, hehe. Kecuali kalau facialnya cuma setahun sekali, tapi itu mah bukan perawatan namanya, cuma silaturahmi aja ke klinik kecantikan, hehe.

Kalau mau berhemat, tentu kita harus perawatan sendiri di rumah. Kita tinggal beli masker dan mengaplikasikan pada wajah yang sudah dibersihkan. Ada banyak produk masker yang tersedia di pasaran, salah satunya adalah produk dari The Body Shop, Nutriganics Smooting Mask.

Nutriganics Smooting Mask


Nutriganics adalah rangkaian perawatan wajah dari produk The Body Shop. Ini adalah rangkaian perawatan wajah yang paling super menurut saya. Di kemasan produk Nutriganics tertulis, "98% of the total ingredients are from natural origin, 42% of the total ingredients are from organic farming". Wuuih, sudah terbayang bukan betapa alaminya bahan-bahan yang digunakan The Body Shop untuk produk Nutriganics mereka?! Selain itu, mereka juga mengklaim produk Nutriganics ini bebas paraben dan bebas silikon. (Ingin tau apa bahaya paraben dan silikon? Bisa klik di sini.) 

Rangkaian perawatan Nutriganics terdiri dari serum, toner, day cream, night cream, facial wash, eye cream dan masker. Nah, kali ini saya ingin mereview masker wajah dari Nutriganics yaitu Nutriganics Smoothing Mask. 

Sesuai dengan namanya, Smoothing mask, masker ini teksturnya sangat lembut. Dan apakah mampu membuat kulit wajah kita juga menjadi lembut? Untuk jangka waktu yang lama setelah pemakaian yang rutin, jujur saya belum tau jawabannya, karena saya masih mencobanya sekali, hehe. Tapi, untuk sekali pemakaian, setelah membilas wajah dari masker ini, kulit saya jadi terlihat lebih bersih, lembut dan fresh. 


Untuk pemakaian pertama, saya sangat suka dengan masker ini. Sudah pernah mencoba beberapa masker dari berbagai merek dan sepertinya Nutriganics Smoothing Mask ini lebih bagus dari yang lainnya. Masker merek lain yang pernah saya coba, teksturnya cenderung kasar dan baunya pun sangat menyengat, itulah yang membuat saya malas untuk melakukan ritual perawatan wajah dengan masker. Berbeda dengan Nutriganics Smoothing Mask yang teksturnya & aromanya sangat sangat lembut dan ringan di wajah. Dan sekali lagi, bahan-bahan produk ini 98% alami dan 42% berasal dari tanaman organik. 

Mengaplikasikannya masker ini cukup mudah, seperti memakai masker pada umumnya. Gunakan masker setelah membersihkan wajah, oleskan tipis-tipis pada wajah dan leher, biarkan sampai mengering, kira-kira 10 menit. Kemudian bilas dengan air hangat. Lakukan perawatan ini paling tidak seminggu sekali.

Mengenai harga, menurut saya lumayan mahal yaitu Rp 339.000,00. Sepertinya, saya nggak akan beli produk ini kalau nggak diskon, hehe. Tapi untungnya, waktu beli produk ini, sedang ada diskon 50% for selected product. Nah, Nutriganics Smoothing Mask ini masuk dalam kategori selected product yang didiskon. Jadi, lumayan menghematkan kan? Hehe.

Semoga saja sih, dengan rutin menggunakan masker yang dibandrol semahal ini bisa membuat wajah kita bisa menjadi lebih cantik & sehat. Jangan mengharapkan kulit menjadi lebih putih ya, karena masker ini bukan ditujukan untuk itu. Kulit wajah sehat bagi saya sudah cukup, karena sehat itu sendiri sudah mencakup kulit wajah yang bersih, cerah (cerah berbeda dengan putih), lembut, kencang dan bebas keriput sebelum waktunya. Tentu saja, semua itu juga harus disertai dengan perawatan menyeluruh dari dalam dan dari luar seperti yang sudah saya jelaskan diatas mengenai mendapatkan kulit wajah cantik & sehat. Usahakan juga untuk selalu memilih produk kecantikan yang aman, bukan hanya untuk kesehatan kita tapi juga bagi lingkungan. 

Oke, semoga saja pengalaman yang saya bagikan ini bisa bermanfaat. Terus merawat diri untuk mendapatkan tampilan yang cantik dan sehat. Jangan lupa juga merawat kecantikan hati ;)

Jumat, 07 November 2014

Man Jadda Wajada


Sudah taukah arti dari kalimat diatas? Kalimat yang artinya "Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil" ini jadi sangat populer di Indonesia setelah ada film "Negeri 5 Menara". Film yang lumayan populer di tahun 2012. Diangkat dari novel best seller karangan Ahmad Fuadi film ini menceritakan kehidupan santri di pondok Gontor.

Jujur, saya belum pernah menyaksikan film ini. Baik itu di bioskop, dvd, atau di televisi (apakah sudah pernah tayang di tv?). Pikir saya, film ini pasti modelnya mirip sama film laskar pelangi, yang berkisah tentang beberapa anak dengan keterbatasan masing-masing tapi dengan kegigihan akhirnya mereka bisa sukses ketika besar. Ah, basilah. Bosan, pikir saya.

Meskipun dari awal nggak cukup tertarik dengan film ini, sebagai produser acara film di radio tempat saya bekerja, saya berkesempatan untuk bertemu dengan para pemain film "Negeri 5 Menara". Dalam kesempatan itu, saya bertemu dengan Gazza, pemain utama yang berperan sebagai Alif, dan David Chalik, sebagai ayah Alif. Tidak seperti biasanya yang proses wawancara dilakukan live di studio radio kami, kali ini karena padatnya schedule mereka, akhirnya saya lah yang datang ke tempat mereka. Waktu itu mereka sedang ada acara di City of Tommorrow, Surabaya. Ketika datang disana, ternyata juga tidak banyak media yang datang. Dan memang, yang diundang oleh panitia hanya saya dan satu lagi dari media cetak. Alasannya, seperti yang saya sebut tadi, karena schedule yang padat. Mereka tidak berlama-lama di Surabaya, datang untuk beberapa jam dan langsung pergi ke kota lainnya.


Setelah bertemu dengan para pemain film "Negeri 5 Menara", mewawancara mereka, membuat sinopsis, mengemas informasi yang saya dapat semenarik mungkin, dan menayangkan di radio, tetap saya masih nggak tertarik untuk menonton film ini. Bukan hanya filmnya, novel yang diangkat dari film ini pun tidak saya baca, meskipun saya punya. Alasannya, seperti yang sudah saya jelaskan diawal, ceritanya pasti basi. 

Namun belakangan ini (setelah 2 tahun berlalu), ketika saya kehabisan stok buku baru dan belum berencana belanja buku, akhirnya saya pasrah mulai membuka novel ini. Lembar perlembar saya "lahap" cerita dalam novel ini, dan ternyata tidak seperti yang saya bayangkan, novel ini tidak membosankan. Semakin ke bagian tengah cerita, novel ini sangat menarik. Detil peristiwa yang menunjukkan kegigihan para santri dalam bertahan, berjuang dan menghadapi masalah selama di pondok Gontor diceritakan dengan sangat apik. Membaca buku ini, membuat para pembaca tersihir untuk ikut punya semangat juang yang tinggi seperti yang dilakukan para sahibul menara, sebutan untuk Alif dan ke 5 lima temannya. 

Dari membaca buku inilah, akhirnya saya bukan hanya tau arti kalimat "Man Jadda Wajada" tapi sangat memahami maknanya. "Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil", memang terdengar klise. Tapi cobalah luangkan waktu untuk membaca buku ini, kalimat ini bisa menyihir kita apa makna dari bersungguh-sungguh. 

Bersungguh-sungguhlah, 
berbuat lebihlah,
berdoa lebihlah, 
untuk kehidupan yang sukses dan lebih baik. 

Man jadda wajada.

Minggu, 14 September 2014

Yuk, Bersih-Bersih Sepatu Suede

Punya sepatu berbahan suede jelas nggak bisa sembarangan, baik itu pemakaiannya sampai cara merawat atau membersihkannya. Kalau nggak telaten amat dan suka sembarangan, mendingan jangan pake sepatu suede deh, hehehe. Sayang soalnya, apalagi sepatu berbahan suede rata-rata nggak bisa dibilang murah.

Saya, awalnya juga begitu. Suka sih sama sepatu berbahan suede, tapi malas merawatnya dan pakainya ngasal aja gitu. Misalnya nih, udah tau musim hujan masih aja nekat pakai sepatu suede. Akhirnya, bukan hanya kena air hujan tapi juga kena cipratan becek. Trus juga ada kejadian lagi, nggak ngerti itu sepatu kena noda apa, pokonya lengket banget. Kayak semacam getah gitu. Wah, bingung deh mau ngebersihinnya gimana. Pas googling, banyak informasi tentang bagaimana cara membersihkan sepatu berbahan suede. Tapi kok, ribet yah. Masih harus beli lotionnya dan sikat khususnya. Sementara, saya sudah terburu-buru mau pake sepatu itu.

Dengan sok punya ide cemerlang, bagian yang terkena noda di sepatu suede itu, saya gosok dengan kain lembut yang dibasahin air. Awalnya, gosok pelan-pelan. Kemudian, gosok lebih keras sedikit. Eeh, nggak ilang-ilang juga itu noda. Karena dah kadung gemes, saya ambil rinso cair deh. Seperti iklannya di tipi-tipi, rinso cair ditetesin ke noda yang membandel, tunggu beberapa menit, trus kucek. Nah, saya juga memperlakukan hal yang sama pada sepatu saya, cuma bedanya bukan dikucek tapi digosok.

Dan tarrraaaa.... noda membandelnya hilang. Benar-benar ajaib. Hehehe. Setelah proses pembersihan itu, sepatu diangin-anginkan biar kering. Begitu kering dan siap mau dipakai... kok??? 

Kok kayak ada yang aneh di sepatu saya. Tepatnya di bagian yang terkena noda tadi. Nodanya sih hilang, tapi kok kulit sepatunya warnyanya jadi berbeda :'(

Ough.... Tidaaaaaakkk.

Hiks. 

Oh My God. Niat hati mau ngilangin noda, malah ngerusak tampilan sepatu. Hiks. Ah, sudahlah. Tiada guna menyesal. Dan gara-gara ini saya langsung nurut sama tips-tips yang saya baca via google tadi. 

Beberapa hari kemudian, saya pergi untuk "ngubek-ngubek" mall, nyari lotion dan sikat khusus sapatu suede. Akhirnya setelah berkeliling dari satu toko ke toko lain, ketemulah sama barang incaran di Ace Hardware. Yaaaay ;D


Sebelum menggunakannya, sebaiknya baca dulu cara pemakaiannya. Nih, saya share bagaimana cara pemakaian kedua produk pembersih sepatu berbahan suede ini ^.^

***

SUEDE LOTION


Terdiri dari satu botol lotion berbentuk cair dengan netto 75 ml dan satu sponge mungil.

Kegunaan: 
  1.  Membersihkan sekaligus menjaga keindahan sepatu berbahan suede dan nubuck,
  2.  Mampu mengangkat kotoran dan noda yang menempel pada sepatu suede dengan sempurna. 
Perhatian:
Disarankan mencoba sedikit dulu, karena ada beberapa kulit suede warnanya dapat luntur.

Cara pakai:
  • Tuangkan cairan pada sponge yang tersedia, kemudian oleskan pada bagian permukaan sepatu yang kotor, sikat searah pada bagian yang ingin dibersihkan secara perlahan dan berulang. 
  • Dengan menggunakan sikat, kotoran berminyak dan kotoran lain yang melekat membandel pada permukaan kulit dapat dibersihkan. Selanjutnya, lap permukaan yang dibersihkan dengan kain bersih.
  • Setelah kering, sikat permukaan sepatu dengan Cololite Suede Sponge Brush, agar sepatu suede Anda kelihatan segar kembali.

SUEDE SPONGE BRUSH


Suede Sponge Brush ini gunanya untuk merawat produk kulit jenis Suede atau Nubuck.

Orange part: 
Untuk membersihkan kotoran membandel yang melekat pada permukaan kulit suede atau nubuck, dengan cara menggosoknya berulang kali.
Perhatian: karena bahan orange terbuat dari karet murni, pada saat penyimpanan hindari terkena sinar matahari langsung.

Yellow part:
Berguna untuk menyikat permukaan kulit agar bulu suede atau nubuck segar kembali, dan harus dilakukan pada saat kulit dalam kondisi kering, setelah dibersihkan dengan Cololite Suede Lotion.

***
Baiklah, kita lihat bersama. Apakah sepatu suede saya yang kotor akan bersih setelah menggunakan kedua alat pembersih ini?


Dan hasilnya, tarrraaaa....
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Sepatu yang awalnya kotor dan kusam kini menjadi bersih, mulus, dan merona. Eeeaaa, kayak wajah aja, hihihi. Sangat tampak sekali perbedaannya...


Asoiii juga produk pembersih ini. Sekarang, jadi rajin bersih-bersih sepatu deh ;D
Nggak nyesel punya pembersih ini, meskipun diawal-awal agak kaget lihat harganya yang lumayan mahal. Tapi kan, dari pada sepatu saya jadi butut gara-gara salah cara merawat atau membersihkannya ya mending beli pembersih ini.

Setelah ini, kayaknya pengen koleksi sepatu suede deh. Dan semoga kerjaan saya nggak berakhir hanya di bersih-bersih sepatu mulu ;D

Minggu, 27 Juli 2014

Ada Cerita di Suroboyo Carnival


(Jum'at sore, 25 Juli 2014)

Tergopoh-gopoh, seperti biasa, itulah saya kalau mau ada janji ketemu. Apalagi waktu itu sempet galau mau jadi datang apa nggak. Mau datang, males perjalananya yang jauh. Kalau nggak datang, hmmm... nggak enak juga, sudah janjian kok malah nggak datang. Apalagi teman saya ini adalah orang Jakarta yang tentu saja nggak bisa kapan saja bisa ketemuan dengan saya yang ada di Surabaya. 

Efek dari banyak pikiran itulah yang bikin saya lelet bersiap-siap, tapi kalau waktu dah mepet langsung deh kayak kuda lumping, jingkrak-jingkrak nggak jelas, lari sana, lari sini, tubruk ini, tubruk itu, tapi untunglah nggak pake adegan makan beling, hahaha. 

Sempat terpikir mau hubungi teman saya itu untuk mengajaknya ketemu di tengah kota saja, supaya perjalanan tidak terlalu jauh. Tapi, kayaknya teman saya ingin menunjukkan sesuatu di tempat kerjanya. Sesuatu yang menurut dia menarik. Masih belum terpikir sih sebenarnya semenarik apa tempat yang ingin diperlihatkan, karena jujur membayangkan perjalanannya saja yang ada dikepala adalah rasa malas, apalagi puasa-puasa seperti ini. Tapi baiklah, apa boleh buat, saya sudah janji mau kesana.

"Naik taksi saja biar nggak capek", kata teman via bbm. Hmmm, ide bagus. Untungnya juga selama perjalanan lalu lintas nggak terlalu macet, padahal biasanya macet. Syukurlah ;)

Perjalanan hampir 1 jam berlalu, sudah mau nyampai ke tempat tujuan. Supir taksi sempat bingung dan bertanya-tanya pada orang disekitar tempat yang kami tuju itu. Wajar juga si pak supir nggak tau, karena memang tempat ini baru dibangun, bahkan belum dibuka untuk umum. Pintu masuk utama masih ditutup, jadinya kami harus masuk pintu samping. Begitu memasuki pintu samping, sudah terlihat mesin-mesin katrol yang tinggi menjulang. Banyak pekerja yang sedang disibukkan dengan proses pembangunan tempat ini. 

Supir taksi terus membawa kami menuju entrance yang ada tenda sirkusnya (sesuai petunjuk teman kepada saya). Begitu sudah sampai di entrance itu, ternyata dia sudah berdiri disana, siap menyambut kedatangan saya, hehehe. Antusias sekali rasanya bisa ketemu teman saya yang satu ini. Empat atau tiga tahun yang lalu kami cukup berteman dekat, meskipun setelah itu kami jarang berkomunikasi lagi karena kesibukan masing-masing.

Turun dari taksi, ber-say hi dan bersalaman, kami lantas menuju pintu masuk. Sesekali kami harus berhenti karena dia sepertinya sedang mengintruksikan sesuatu pada pekerja yang ada disana. Entahlah apa itu, yang jelas kemudian saya cari tempat untuk ngadem, menunggu dia sambil menikmati dekorasi meriah yang sudah hampir jadi. Terpampang jelas logo berwarna-warni dan bertuliskan SUROBOYO CARNIVAL NIGHT MARKET.

Beberapa menit kemudian, kami sudah sampai di dalam. Berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Mulai dari yang terdekat dengan pintu masuk, yaitu area "perkampungan", ada kampung kolonial, ada kampung Timur Tengah, kampung Cina, dsb. Berjajar-jajar stan (yang siap dipakai oleh para penyewa untuk berjualan) dengan gaya dan dekorasi yang sangat khas sesuai dengan nama kampungnya. 

Semua stan market masih kosong, belum ada yang berjualan. Beberapa tempat juga masih berantakan. Benar saja, memang saat saya berkunjung, tempat ini masih 98% jadi. Tapi ini menyenangkan buat saya, karena tempat ini belum dibuka untuk umum, masih sepi, hanya ada pekerja yang sibuk berbenah karena beberapa hari lagi sudah akan opening. Karena masih sepi dan belum ada pengunjung jadinya serasa tempat wisata ini hanya milik saya saja, hahaha.

Saat berjalan-jalan menulusuri area perkampungan itu, tanpa malu-malu saya minta difoto saat ada dekorasi yang menarik dan unik, hehehe.

  
Puas berjalan dari satu "kampung" menuju "kampung" lain, kami berjalan menuju ke area bermain/wahana. Banyak sekali wahana yang ada di tempat ini, ada lebih dari 50 wahana. Nama wahananya juga unik-unik karena sebagian besar berbahasa Suroboyoan. Apa saja sih wahana yang ada di tempat ini? Ada Kocar-kacir, Sepoor Sirkus, Arena Dolanan, Uber-Uberan/Kejar-kejaran, Perang Laser, Munyer Serr, Bledek Coaster, Rumah Kinclong, Gondal-Gandul, Motor Edan, Omah Mumet, Beskop 360 derajat, E-bike, Komedi Putar Carousel, Avatar, Cinema 4D, Keliling Angkasa, Roda Gila, Orbiter, Blue Shake, Tambang Mas Coaster, Pirate Ghostship, Lampion KBS, Go Kart, Ferrish Wheel, Art & Wax Museum, Kids Kingdom, Cafe, Nyam-Nyam, Gurbernuran Dine & Show, Galeri Suroboyo, Food Carnival dan masih banyak yang lainnya. Wooow... saya benar-benar takjub, akhirnya Surabaya punya wahana-wahana super keren seperti ini ;D

Beberapa wahana sempat saya ambil gambarnya dengan menggunakan kamera ipad mini. Seperti dibawah ini hasilnya...











Menarik bukan?!

Yang ada di Surabaya dan sekitarnya nggak perlu jauh-jauh kalau mau cari hiburan semacam ini. Surabaya Carnival Night Market adalah tempat wisata yang menggabungkan area belanja dengan wahana hiburan di tempat terbuka. Lokasinya ada di di Jl. Ahmad Yani No. 333, Waru-Surabaya. Akan dibuka pertama kali pada hari Senin, 28 Juli 2014 mulai pukul 4 sore sampai tengah malam. Karena bertepatan di Hari Raya Idul Fitri, jadi sehabis bersilaturahmi, sore atau malam harinya bisa rame-rame kesini ;D


Setelah foto-foto di Suroboyo Carnival, kayaknya nggak lengkap kalau nggak langsung update foto di media sosial. Diluar dugaan, ternyata banyak sekali teman-teman yang antusias, kasih komen, kirim message, bbm, untuk bertanya-tanya tentang Suroboyo Carnival. Dan kejadian itu berlangsung berhari-hari! Ada yang tanya alamat lengkapnya dimana, tanya harga tiket masuk, wahananya apa saja, bahkan beberapa dari mereka tanya seputar sewa stan disana (yang terakhir ini jelas saya nggak bisa jawab, aku ga eroh, rek), hehehe. Kalau ada pertanyaan yang nggak bisa saya jawab, saya menyarankan mereka ngecek via website di www.suroboyocarnival.com ;)

Setelah mengelilingi berbagai wahana di Suroboyo Carnival, saya dan teman istirahat di area foodcourt. Sambil menunggu lampu-lampu berwarna-warni menyala, teman saya menunjuk pada beberapa balon besar yang lokasinya agak jauh dari tempat kami. Dia bilang, "kamu tau, kalau balon-balon itu lampunya nyala, bagus banget". Saya menoleh ke balon yang dia maksud. Dan saat itu juga, balon-balon yang awalnya belum nyala mulai menyala satu persatu dengan lampu yang berwarna-warni. Bagus, indah. Tapi sempat kaget, dan kemudian tertawa. Bagaimana mungkin lampu-lampu itu kebetulan langsung menyala setelah ditunjuk oleh teman saya. Ataukah dia bawa remote khusus?! Hahaha ;D

Tidak lama kami ngobrol, tiba-tiba lewat seorang pria, yang teman saya ingin memperkenalkan saya padanya. Beliau adalah owner dari tempat wisata ini. Bergabung di meja kami (yang kemudian juga disusul satu teman lain yang bekerja di tempat ini) kami ngobrol beberapa hal sambil menikmati sore yang semakin pekat. Lampu-lampu semakin banyak yang mulai menyala, berwarna-warni, angin semakin terasa sepoi-sepoi, dan udara semakin sejuk. Sesekali kami mendengar teriakan girang dari para pekerja yang sedang mencoba wahana yang menguji nyali. Gelak tawa mereka mencuri perhatian kami. Kami menoleh ke arah mereka, namun sesaat saya mengalihkan perhatian ke orang-orang yang duduk semeja bersama saya. Si bapak owner, teman saya, dan satu teman baru yang ikut bergabung tadi, mereka-mereka ini yang menciptakan tempat wisata ini, kompak menunjukkan ekspresi senyum puas melihat kebahagiaan orang-orang yang mencoba wahana itu. Tiba-tiba, saya jadi menyadari sesuatu. Sebagai seorang penyiar radio, saya merasakan hal yang sama. Pasti merasa happy kalau pendengar bisa senang mendengarkan siaran kami, memuji lagu-lagu yang kami putar, antusias dengan informasi yang kami bagikan. Membuat orang lain bahagia sepertinya adalah tanda keberhasilan kita dalam bekerja atau menciptakan sesuatu, begitu bukan?

Well... teringat akan pendengar, saya ingat, saya harus segera beranjak dari tempat itu. Waktu sudah menunjukkan jam 6 petang. Harus cepat-cepat pergi untuk menuju tempat kerja, mau siaran. Pamit dan say goodbye kepada si bapak owner dan satu teman baru itu. Sementara, teman saya ikut mengantar sampai saya mendapatkan taksi. Menuju pintu keluar, masih menyempatkan diri untuk foto-fotoan, hehehe.


Senang sekali rasanya menikmati sore itu di Suroboyo Carnival. Nggak nyangka kalau ternyata undangan teman untuk datang ke tempat kerjanya mengasikkan. Padahal, seperti saya ceritakan di awal, saya sempat malas mau pergi menuju tempat ini, hehehe. Satu pelajaran lagi tentang kebahagiaan, lawan rasa malas untuk mendapatkan kebahagiaan, malas nggak akan membawa kita kemana-mana. Waduuuh, tulisan kali ini kok jadi banyak kata-kata bijaknya yah, hahaha. Apakah karena tulisan ini dibuat pas Hari Raya Idul Fitri?! Hehehe.

Tidak lupa saya ingin mengucapkan...


Mari kembali suci, saling bermaaf-maafan, ikhlas saling mencintai dan membahagiakan orang lain. Semoga Allah selalu memberkahi kita semua. Amin.

Terima kasih sudah membaca tulisan ini ^_^

Sabtu, 10 Mei 2014

Nggak Sempat Liburan, Ke Spa Ajaah!


I'm back!

Ya ampuun, lama sekali saya nggak update blog. Seperti biasa alasannya selalu karena sibuk, sibuk dan sibuk. Mulai dari sibuk siaran yang akhir-akhir ini nge-full 6 jam tiap hari, sibuk ketemu klien, sibuk dateng ke berbagai press conference, sibuk hang out sama temen, sampe sibuk jadi konsultan buat orang-orang yang lagi galau. Hehehe.

Karena kesibukan-kesibukan itulah, jangankan buat nulis blog, buat nafas aja susah (waduh sok gawat nih). Nggak kok, nggak sampai segawat itu memang, cuma harus diakui gara-gara kesibukan yang never ending story itu saya jadi lumayan stres, jadi cepet emosi, kepala dikit-dikit pusing, badan pegal-pegal, dan susah tidur. Inginnya liburan, pergi ke suatu tempat yang udaranya lebih bersih dari pada udara kota, atau mungkin pergi ke pantai yang indah. Tapi cita-cita saya ini sepertinya harus disimpan dulu. Karena, selain terkendala budget, teman berlibur yang juga masih sibuk, dan sudah pasti saya nggak akan mau juga liburan yang lokasinya dekat-dekat dengan kota saya, Surabaya. Inginnya yang jauuuh sekalian, kan mumpung liburan. Tapi kalau liburan jauh juga mana mungkin, banyak menyita waktu padahal saya juga masih banyak kerjaan yang harus segera ditangani. Akhirnya, karena ribet nggak mungkin bisa liburan dalam waktu dekat, saya siasati saja untuk pergi ke spa. Sudah lama nggak massage, udah lama juga nggak melakukan perawatan.

Mau spa mana yah? Ini juga sempat bikin saya bingung. Mau ke Kayu Manis Spa yang ada di jalan R.A Kartini atau ke Herbs Spa yang ada di jalan Prapanca. Akhirnya, pilihan jatuh pada Herbs Spa. Mengapa saya pilih Herbs Spa? Mungkin terpengaruh dengan taglinenya kali ya, "House of Relax & Spa". Kata "rilex" ini sepertinya bisa menyihir siapapun yang lagi dalam keadaan darurat stresnya, hehehe.

Herbs Spa


Tampak dari depan Herbs Spa sangat asri bukan? Dengan bangunan kolonialnya, spa ini menjadi unik. Begitu melewati pintu masuk, kita akan menemukan lobi dengan kursi-kursi kayu yang dilapisi dengan bantalan kasur. Tidak jauh dari sana, ada meja receptionist yang siap melayani para pengunjung. Setelah melihat-lihat "buku menu", saya memilih Spa Pearl Glow Series. Kata si mbaknya ini adalah perawatan yang paling banyak disukai pengunjung. 

Seperti apa sih Spa Pearl Glow Series itu?

Spa Pearl Glow Series adalah rangkaian perawatan whitening, yang scrub dan maskernya mengandung seed butter, shea butter, VCO, Vit. E & licorice. Fungsinya untuk memutihkan, melembabkan, menghaluskan dan juga memberikan efek relaksasi pada kulit. Setidaknya, itulah yang ditulis di "buku menu" mereka, hehehe. Dan bagaimana hasilnya? 

Oke, sebelum saya cerita hasilnya, saya pengen berbagi dulu tahapan spa pearl glow series ini. Jadi, setelah kita diminta untuk mengganti pakaian, kita akan masuk ruangan. Disana ada satu bed buat massage dan ada bathtub untuk berendam. Satu jam kita akan di massage oleh si mbak terapis. Setelah itu adalah proses scrubbing untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Kemudian dilanjut masker ke seluruh badan, yang fungsinya untuk mengencangkan dan mencerahkan kulit. Nah, saat di masker inilah tubuh kita juga sekaligus akan di steam. Ada dua macam steam di spa ini, steam badan dan steam blanket. Untuk perawatan yang saya lakukan adalah steam blanket. Tubuh kita akan dibungkus berlapis-lapis, mulai dari plastik yang nempel di tubuh, kemudian selimut kain super tebal, dan bagian yang terluar adalah selimut yang pake dicolokin ke listrik gitu (itu namanya apa ya?). Selama kira-kira 20 menit disteam blanket, sukses bikin tubuh saya gobyooos alias banjir sama keringat, hehehe. Oh iya, pas di steam ini, saya juga nambah treatment totok aura wajah. Gara-gara dirayu ama terapisnya, akhirnya luluh juga pengen nyoba ;)

Totok aura wajah kelar, steam blanketnya juga dilepas satu per satu. Kemudian, saya berendam dengan bath milk sambil membersihkan sisa-sisa masker di tubuh dengan menggunakan shower puff dan sabun cair yang sudah disediakan disana. 

Overall, treatment spa dan totok aura wajah bener-bener bikin saya feelin' so energized. Nggak melebih-lebihkan loh. Yang awalnya cuapek berat, pegel-pegel, tapi setelah di spa, badan nggak capek lagi, yang pegel-pegel juga hilang, dan begitu liat kulit tubuh kok kulit saya buersih banget yak, hehehe. Totok aura wajah pun, awalnya pesimis tentang manfaatnya, tapi ternyata saat ditotok, oouugh.... sepertinya mbak terapisnya sangat tau titik wajah saya yang kaku dan butuh pertolongan. Setelah ditotok, wajah rasanya lebih segar, lebih kencang, pusing-pusing yang sering saya alami hilang entah kemana, dan pandangan mata yang akhir-akhir ini sering kabur, setelah ditotok aura wajah jadi cerah. 

Kalau beristirahat saja belum bisa bikin kita tenang, lelah nggak ilang-ilang, liburan juga belum sempat, sepertinya melakukan treatment di spa bisa jadi pilihan yang tepat. Nah, untuk Anda yang pengen kabur ke spa untuk me-recharge energi, saya kasih bocoran nih perawatan apa saja yang ada di Herbs Spa. Ada treatment spa apa saja sih di tempat ini?





  1. Totok Aura Wajah, Rp 70.000,00
  2. Body Massage (1 jam), Rp 100.000,00
  3. Spa Osiris, Rp 135.000,00
  4. Spa Susu, Rp 135.000,00
  5. Spa Susu Hosepsuth, Rp 165.000,00
  6. Spa Yoghurt, Rp 190.000,00
  7. Spa Lumpur, Rp 190.000,00
  8. Spa Cleopatra, Rp 210.000,00
  9. Spa Coklat, Rp 190.000,00
  10. Spa Coffe 190.000,00
  11. Spa Green Tea, Rp 190.000,00
  12. Spa Strawberry, Rp 190.000,00
  13. Spa Pearl Glow Series, Rp 250.000,00
  14. Bust Treatment, Rp 90.000,00
  15. Ratus/ Intimacy Care, Rp 70.000,00
Masih banyak perawatan lain loh selain yang diatas, misalnya saja creambath, hair spa/mask, facial, eye treatment, waxing, manicure & pedicure. Mengenai harga, jangan lupa yah kalau harga bisa berubah sewaktu-waktu, jadi sebaiknya hubungi saja Herbs Spa di nomer 031-5674459. Atau datang langsung ke Jl. Prapanca no. 56, Surabaya. Selasa sampai Jum'at buka dari pukul 10.00 sampai 19.00. Sabtu & Minggu buka dari pukul 09.00 sampai 18.00.

Ayoo... yang sudah stres, badannya pegel-pegel, dan yang udah lama nggak peduli pada kebersihan dan kecantikan diri, langsung kabur aja ke spa. Sempatkan waktu untuk melakukan treatment. Juga sisihkan gaji kita untuk budget spa. Kalau menurut saya sih, harga treatment di Herbs Spa lumayan lebih ramah di kantong. Tapi, kalau mau lebih murah lagi caranya bisa banget. Sebelum datang ke spa, coba aja datang ke RT/RW dulu, minta surat keterangan miskin, bilang sama RT/RW kalau kita mau spa tapi nggak punya duit, ahahaha. Just kidding ;D

*Terakhir*

Usai melakukan treatment spa & totok aura wajah yang kira-kira menghabiskan waktu 2 jam, si mbak terapis mempersilahkan saya untuk menikmati secangkir wedang jahe di teras samping. Sambil menyesap wedang jahe hangat, mata saya menikmati pemandangan dedaunan yang basah karena habis turun hujan. Menghirup aroma wangi bunga yang menenangkan. Dan, telinga dimanjakan dengan gemerick air yang beradu dengan senyap-senyap suara gamelan.



 

blush ON blush Copyright © 2015 -- Powered by Blogger