Jumat, 21 Oktober 2011

Truly From A Best Friend like Marry Riana


A Gift From A Friend.

Buku dengan tampilan yang begitu indah, cover dengan warna putih dan pink, dilengkapi dengan foto sang penulis, Marry Riana, yang sangat cantik. Begitu melihat bagian dalam, tidak kalah cantik dengan cover depan. Sangat atraktif dan membuat kita nggak pernah ingin berhenti membacanya.

Membaca buku ini saya serasa tergelitik oleh fakta-fakta yang dipaparkan oleh Merry Riana. Dengan bahasanya yang cerdas, dia benar-benar membuat kita berpikir ulang mengenai pekerjaan kita. Dengan apa yang sudah kita lakukan selama ini. Apakah sudah dijalan yang tepat atau tidak. Apakah menghasilkan atau sia-sia saja. Disini, saya tidak berniat untuk meresensi buku ini. Saya hanya ingin berbagi apa yang saya rasakan setelah membaca buku ini. Ada satu fakta menarik yang saya nilai bagian ini paling juara bagi saya. Sekali lagi, bagi saya. Karena pasti setiap orang punya bagian favorit masing-masing. Nah bagian yang paling juara itu bagi saya ada di halaman 121 dengan judul Tangga Perusahaan.

"Jika saya adalah seorang karyawan baru yang sedang menjalani pelatihan kerja, dan jika saya ingin dipromosikan menjadi seorang supervisor, saya harus terlihat lebih baik daripada karyawan lainnya. Saya menggunakan kata terlihat, karena tidak ada yang terlalu peduli pada kemampuan Anda yang sebenarnya. Yang penting adalah bagaimana Anda memposisikan diri Anda sendiri dan berapa banyak pujian yang Anda terima dari pekerjaan Anda yang terlihat itu. Pada saat yang sama, tentu saja Anda harus menyenangkan hati atasan Anda. Menurut pendapat saya, itulah yang terjadi di Tangga Perusahaan."  

Karyawan yang pandai dan kreatif selalu berdedikasi pada pekerjaan. Sangat menghargai pekerjaannya, seolah-olah dia melakukan semua itu untuk perusahaannya sendiri. Dia tidak ingat lagi kalau itu adalah perusahaan orang lain, yang disini adalah bosnya sendiri. Tapi, mungkin saja orang seperti ini bukanlah orang yang pamrih dengan apa yang dikerjakan. Sehingga hasil kerja kerasnya tidak sampai ke atasan. Disinilah, lantas kita butuh kemampuan untuk "pamer". Tapi sayangnya, tidak semua orang punya kemampuan untuk "pamer" apalagi kalau dia melakukan pekerjaan itu sepenuh hati. Berada di tangga perusahaan, menurut saya  kita harus punya keterampilan untuk show off di depan atasan. Resikonya, kita akan dianggap penjilat oleh karyawan lain.

Ketika karyawan yang pandai dan kreatif ini memilih bekerja untuk dirinya sendiri (tangga wirausaha), menurut saya, dia akan mendapat penghargaan besar dari para klien. Apalagi dengan sifatnya yang rendah hati dan melakukan segala sesuatu dengan tulus, pasti membuat semua klien merasa nyaman bekerja sama dengan orang seperti ini. Bedakan dengan tangga perusahaan!     

Saat ini saya berada di tangga perusahaan, dan bercita-cita masuk dalam tangga wirausaha. Awalnya, ketika membaca buku ini, saya menyesali kenapa saya malah masuk di tangga perusahaan. Tapi, setelah saya pikir-pikir lagi, tidak ada yang salah dengan apa yang saya jalani saat ini. Inilah proses, meskipun agak sedih kenapa proses yang saya jalani ini jauh lebih panjang dari proses yang Marry Riana jalani. Bayangkan, dua hari lagi usia saya 25 tahun, dan pendapatan saya tentu saja sangat amat teramat juaaauh dari 1 juta dollar, penghasilan yang Marry Riana dapatkan di usia 26 tahun. Hiks. Tidak apalah, Tuhan pasti punya rencana yang indah, asal kita terus berusaha dan berani bermimpi (menghibur diri sendiri) hehe. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

blush ON blush Copyright © 2015 -- Powered by Blogger