Minggu, 08 Mei 2011

Novel Kisah Nyata & NII

Berita tentang NII muncul dimana-mana, televisi, surat kabar, sampai di internet. Agak kaget sebenarnya, karena ga lama sebelum ramainya NII jadi hot topic akhir2 ini, secara ga sengaja saya membaca sebuah novel yang terkait dengan NII. Tentang seorang mahasiswi Yogyakarta yang terlibat kegiatan serupa. Memang tidak disebutkan NII dalam novel itu, tapi jelas tersirat dari ceritanya bahwa perempuan ini mengikuti suatu kelompok yang ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia. Jelas kalau gerakan ini adalah NII. Apa ada gerakan lain selain NII yang ingin membuat negara Islam di Indonesia? Sepertinya ga ya. NII memang bukan topik baru. Kegiatan ini sudah ada semenjak negara kita baru merdeka dari para penjajah Belanda. Dicetuskan oleh Kartosoewiryo yang ingin membuat negara dengan syariat Islam. Well, saya tidak ingin berpanjang-panjang menanggapi sepak terjang NII dari tahun ke tahun. Karena yang ingin saya kupas kali ini adalah novel yang ada keterkaitan dengan kegiatan NII ini.

Gambar novel di goodreads.com

Novel dengan judul "Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur" ini ditulis oleh Muhidin M. Dahlan. Novel ini merupakan kisah nyata dari seorang mahasiswi di salah satu universitas di Yogyakarta. Memang tidak seluruh cerita mengkisahkan kegiatan NII yang dijalankan oleh sang tokoh utama, Nidah Kirani. Menjadi kelompok yang memperjuangkan negara Islam hanya salah satu fase perjalan Nidah. Kekecewaan terhadap apa yang dia perjuangkan dalam beribadah (versi dia) seolah tidak ada gunanya. Salah satu perjuangannya itu adalah bergabung dengan kelompok yang ingin mendirikan negara Islam di Indonesia. Namun akhirnya dia kecewa dengan kelompok yang ia ikuti itu. Nidah, seorang perempuan cerdas dan kritis merasa tidak pernah mendapat jawaban pasti mengenai gerakan itu, apa, bagaimana, dan siapa petinggi dalam gerakan itu. Ada banyak hal yang ditutupi oleh senior mereka. Sampai akhirnya Nidah menyerah dan kabur secara diam-diam dari asrama kelompok tersebut. Kisah masih terus berlanjut, banyak kejadian mengecewakan entah itu dari Tuhan (versi dia), sampai pria-pria yang dia kenal, dan akhirnya dia masuk dalam dunia kelam pelacuran.  

Novel ini penuh kontroversi. Beberapa pihak merasa terfitnah oleh adanya setting tempat dalam buku ini yang menyudutkan instansi tertentu, nama orang tertentu. Bahkan instansi pendidikan tersebut menahan ijazah seorang mahasiswi yang mereka "curigai" sebagai tokoh utama. Ada juga yang menuduh penulis bahwa dia berusaha menyudutkan gerakan Islam tertentu, mengusung ide-ide dengan derajat kebencian agama yang luar biasa besarnya,  dan merusak akidah Islam. Namun disisi lain ada yang memuji novel kisah nyata ini, novel ini dianggap mengungkap beberapa hal yang tidak terungkap, menerobos tabu-tabu dimana banyak orang menghindarinya, dan yang lebih penting membongkar kemunafikan dari sejumlah manusia yang bersembunyi dibalik topeng perjuangan agama, ideologi, dan atas nama nilai-nilai kebijakan.
 
Novel ini bagus dibaca, apalagi saat ini dimana-mana ramai mengupas masalah NII. Namun satu yang tidak saya temukan di novel ini yaitu tidak adanya sejumlah dana -seperti berita akhir-akhir ini- yang harus diserahkan dari anggota NII. Mungkin memang benar dana yang dikumpulkan itu disalahgunakan untuk hal lainnya. Well, yang pasti kita tunggu saja kabar seputar NII yang sampai sekarang masih simpang siur ini. 

Selamat membaca novel ini ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 

blush ON blush Copyright © 2015 -- Powered by Blogger